Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 24 Juli 2025

Tangga Seratus, Akses Untuk Menikmati Indahnya Panorama Sibolga

Redaksi - Sabtu, 25 Maret 2023 16:01 WIB
497 view
Tangga Seratus, Akses Untuk Menikmati Indahnya Panorama Sibolga
Foto SIB : Roy Marisi Simorangkir
Tangga Seratus : Kondisi Tangga Seratus Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Ilir, Kota Sibolga, yan
Sibolga (harianSIB.com)
Tangga Seratus di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Ilir, Kota Sibolga, merupakan peninggalan sejarah zaman kolonial Belanda, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Sibolga, Sumut.
Pantauan SIB di lokasi, Sabtu (25/3/2023), Tangga Seratus yang terlihat unik itu ternyata justru memiliki 298 anak tangga, dan dapat digunakan wisatawan bila hendak menikmati indahnya panorama Kota Sibolga dari puncak Bukit Tangga Seratus.
Usai menyusuri Tangga Seratus, wisatawan akan dibawa menuju puncak Bukit Tangga Seratus yang menyuguhkan panorama indah Kota Sibolga nan eksotis dengan lautan dan hamparan kapal nelayan.
Tak hanya itu, puncak Bukit Tangga Seratus juga kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga dan lokasi mengalirkan air bersih.
Di balik tingginya Bukit Tangga Seratus, ada sisi lain yang menjadi catatan sejarah Kota Sibolga, salah satunya goa peninggalan tentara Jepang, yang digunakan sebagai lokasi untuk mengintai.
Jika melihat pergerakan yang membahayakan atau mencurigakan, personel tentara pengintai Jepang dapat langsung melapor ke puncak bukit.
Di dalam goa buatan tentara Jepang itu terdapat satu pintu masuk dan dua lajur di dalamnya yang berbentuk huruf Y.
Saat pertama kali dibangun, Tangga Seratus hanya berbentuk seperti rel kereta api yang menjulur ke arah puncak bukit.
Bahan baku Tangga Seratus saat awal dibangun juga hanya terbuat dari kayu dan bambu yang diikat dengan tali tambang, tanpa penopang untuk berpegang di sisi kanan dan kiri.
Diperkirakan, Tangga Seratus telah berusia lebih dari 100 tahun. Saat masa agresi militer kedua Belanda, Tangga Seratus kembali digunakan tentara penjajah untuk memantau aktivitas bahari Sibolga, misalnya melihat masuk dan keluarnya kapal.
Pembangunan Tangga Seratus memiliki catatan kelam, sama halnya dengan kisah dari daerah lain ketika masa penjajahan.
Pemerintah kolonial Belanda saat itu memaksa ratusan masyarakat Sibolga bekerja keras untuk membangun Tangga Seratus tersebut.
Di Puncak Bukit Tangga Seratus juga masih terdapat bangunan perusahaan air minum yang berdiri kokoh, yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1929.
Di dekat gedung perusahaan air minum buatan pemerintah kolonial Belanda itu, ada sirene yang energinya diambil dari dinamo tua.
Menurut sejarah, alat itu dulunya digunakan untuk memanggil para pekerja perusahaan air minum.
Namun saat ini, sirene dimanfaatkan sebagai penanda pemberitahuan telah masuk waktunya berbuka puasa di Kota Sibolga saat bulan Ramadan.
Kondisi Tangga Seratus saat ini telah berganti dengan kokohnya semen sebagai landasan pijakan, dilengkapi dengan penopang besi untuk pegangan yang dipasang di bagian kanan dan kiri.
Saat ini, Tangga Seratus digunakan sebagai tempat berlatih fisik bagi para atlet daerah Sibolga. (A12)


Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru