Wali Kota Hadiri P3KM Guru SD se-Kota Tanjungbalai

Tanjungbalai (SIB)

Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib menghadiri dan membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Peningkatan Pemahaman Kurikulum Merdeka (P3KM) bagi guru-guru Sekolah Dasar (SD) se-Kota Tanjungbalai yang diadakan oleh Dinas Pendidikan di Aula Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Jalan Gaharu Kelurahan Sirantau Kecamatan Datuk Bandar, Kamis (22/6).

Pelaksanan P3KM yang dihadiri sebanyak 68 orang peserta dari guru kelas 4 SD dan akan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 22 sampai 24 Juni 2023 itu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa, seterusnya dilanjutkan dengan laporan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Hj Delima SPd MM.

"Perubahan dari kurikulum lama ke kurikulum merdeka yang berbasis tematik dan integratif adalah dimana metode pembelajaran tidak hanya terfokus pada penghafalan materi tapi penguasaan materi oleh Tenaga Pendidik dan juga bagi peserta didik," sebut Delima.

Delima juga mengatakan, sumber dana pelaksanaan kegiatan pelatihan selama 3 hari berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023.

"Narasumber pelatihan adalah guru yang telah lulus dalan uji kompetensi sebagai Guru Penggerak. Dimana untuk Kota Tanjungbalai dari 37 orang Calon Guru Penggerak yang mengikuti ujian , hanya 4 orang yang berhasil lulus sebagai Guru Penggerak," paparnya.

Usai laporan dari Delima dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis Alat Tulis Kantor (ATK) pelatihan oleh Wali Kota kepada peserta pelatihan.

Dalam sambutannya, Waris mengajak para peserta pelatihan untuk terus berinovasi untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna.

"Bapak dan Ibu Guru, teruslah berinovasi guna mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas. Pelatihan ini adalah upaya kita bersama dalam memahami dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar dan meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan kurikulum tersebut sesuai dengan keadaan kondisi di sekolah Bapak dan Ibu Guru sekalian," katanya.

Waris juga memaparkan data surve dari Programme For International Students Assessment (PISA) yang menempatkan Indonesia di peringkat ke 72 dari 77 negara.

"Dari data tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat enam terbawah, masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam," kata Waris

Survei PISA merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia, yang menilai kemampuan membaca, matematika dan sains.

"Oleh karena itu, di kesempatan ini, kepada Bapak dan Ibu Guru kami Pemerintah Kota Tanjungbalai menitipkan pesan didiklah anak-anak kita untuk bersikap optimis, saling menghormati, terutama perilaku anak yang saat ini sudah sangat-sangat jauh dari nilai-nilai luhur yang ditanamkan orang-orang tua kita dahulu. Selamat mengikuti pelatihan dan semoga sukses," jelasnya Waris. (E2/r)