Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025
Medan Mencekam Dibuat Begal

Polsek Disarankan Buat Pemetaan Daerah Rawan, Lakukan Siskamling dan Patroli Tutup Kota

Redaksi - Sabtu, 01 Juli 2023 17:38 WIB
380 view
Polsek Disarankan Buat Pemetaan Daerah Rawan, Lakukan Siskamling dan Patroli Tutup Kota
Foto: Dok
Dr Maruli Siahaan SH MH
Medan (SIB)
Masyarakat Kota Medan belakangan ini mencekam, dihantui ketakutan maraknya aksi kejahatan jalanan yakni begal. Sampai-sampai masyarakat yang bersepeda motor takut pulang larut malam, bahkan di media sosial banyak imbauan agar masyarakat jangan ke luar malam. Hampir di setiap kecamatan di Medan ada aksi begal, pelakunya tidak segan-segan membunuh korbannya.

Kondisi keamanan Kota Medan tersebut mengundang perhatian mantan Wakil Direktur Kriminal Umum (Krimum) Polda Sumut Kombes Pol Purn Dr Maruli Siahaan SH MH. Dia menyarankan, perlunya kehadiran Polisi Sektor (Polsek) mengatasi kejahatan dengan kekerasan ini.

“Perlu kehadiran aparat kepolisian dari berbagai fungsi, terutama Sabhara, Binmas, Reserse, melakukan pemetaan, dimana kira-kira yang sering terjadi begal. Misalnya di jalan A, jangan lewat sampai jam 9.00 malam, anggota polisi seharusnya sudah tanggap, jangan setelah terjadi baru turun,” kata Maruli Siahaan kepada wartawan, Kamis (29/6).

Sebaiknya kata mantan Kasar Reskrim Poltabes Medan ini, perlu ada pencegahan agar korban tidak berjatuhan. Kemudian para pelaku sudah banyak yang ditindak, seharusnya diselidiki secara mendalam apa yang melatarbelakangi mereka jadi begal. Karena menurut analisis dia, begal sekarang sudah berkelompok-kelompok.

“Sepertinya di kota kita ini tidak ada lagi hukum, sehingga para begal dengan beraninya ramai-ramai bersepeda motor sambil mengeluarkan golok. Ini kan sudah membuat ketakutan masyarakat, bagaimanalah upaya polisi untuk memberikan pencegahan terbaik. Setelah ada pemetaan, seharusnya para mantan napi begal didata, apakah mereka mahasiswa atau pengangguran, atau memang hobbinya ugal-ugalan, sehingga kita bisa membuat sebuah kesimpulan apa melatar belakangi mereka jadi begal,” terang politisi Golkar ini.

Maruli juga melihat Siskamling di Kota Medan tidak jalan, tapi dia memaklumi ketakutan warga ikut Siskamling kalau melihat kondisi sekarang ini. Tapi ketika zaman dia semasih di Poltabes Medan, dia menerapkan Siskamling, ada Pam Swakarsa, ada patroli tutup kota, semua patrol sudah ada di inti kota.

“Misalnya, Polsek Percut Seituan berbatasan dengan Polsek Teladan (sekarang Medan Kota) dan Polsek Patumbak. Di sini tanggung jawab mereka harus jelas sebagai Polsek terdekat, karena kekurangan kekuatan jumlah personil. Sehingga wilayah batas bisa saling membantu personil. Contoh lain, misalnya terjadi kejahatan di Pulo Brayan, berarti Medan Barat, Medan Baru dan Labuhan Deli harus kerja keras,” paparnya.

Oleh karena itu kata Maruli, masing-masing polsek harus saling mendukung dan membantu. Apalagi personil Sabhara jumlahnya sangat cukup, karena pengalaman dia sebagai Kapolsek di Medan Kota, Medan Baru dan Kasat Reskrim, Poltabes meminta bantuan tenaga dari Polda Sumut.

“Poltabes memalui Kapoltabes meminta tambahan personil ke Polda Sumut jika dibutuhkan tambahan tenaga untuk patrol. Kami aturlah roster atau jadwal patrolinya, apalagi untuk rawan malam, di jam itulah personil perlu diturunkan. Kondisi yang mencekam ini sudah menjadi kekhakwatiran tingkat tinggi dari masyarakat, takut keluar malam. Mudah-mudahan Kapolda Sumut yang baru bisa mengatasi persoalan begal ini,” harapnya. (A5/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Kantor Bawaslu Labura Terbakar

Kantor Bawaslu Labura Terbakar

Aekkanopan(harianSIB.com)Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) di Kelurahan Aekkanopan, Kecama