Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 01 Juni 2025

Wabup Labuhanbatu Pimpin Rakor Penguatan Peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting

Redaksi - Selasa, 26 September 2023 21:21 WIB
233 view
Wabup Labuhanbatu Pimpin Rakor Penguatan Peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting
Foto: Dok/Diskominfo
RAKOR PENGUATAN PERAN BAPAK ASUH STUNTING: Wabup Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting (
Rantauprapat (SIB)
Kabupaten Labuhanbatu salah satu daerah kabupaten yang menjadi prioritas penanganan stunting di Sumatera Utara. Sesuai hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021, Labuhanbatu memiliki prevalensi stunting 27% dan tahun 2022 turun menjadi 23,90% dan tahun 2024 harus turun lagi menjadi 14%.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar, selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saat membuka dan memimpin rapat koordinasi penguatan peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS), yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Senin (18/9), di Kantor Bupati, Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat.
"Dalam upaya mendorong percepatan penanganan, pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Labuhanbatu, Tim Percepatan Penurunan Stunting perlu melakukan Rakor Penguatan peran Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting untuk menyatukan persepsi menekan stunting," sebut Ellya Rosa.
Dia menyebut, Indonesia masih menghadapi masalah gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia, salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di tanah air, terutama masalah pendek dan kurus bagi Balita serta anemia dan kurang energi juga kekurangan gizi bagi ibu hamil.
"Tahun 2022, Kabupaten Labuhanbatu mampu menurunkan stunting 3,1 persen. Tahun 2023 ini, saya berharap seluruh OPD terlibat dan bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh dengan masyarakat, agar prevalensi stunting di Kabupaten Labuhanbatu turun dengan signifikan. Seminimalnya kita mampu menurunkan stunting menjadi 19,53 persen di tahun 2023 dan 15,61 persen sampai 14 persen tahun 2024 yang akan datang," ujar Wabup.
Menurutnya, menurunkan angka stunting memerlukan kerjasama dari semua OPD, dengan melibatkan perusahaan-perusahaan atau pihak ketiga, dan juga keterlibatan pihak perbankan yang bersedia menjadi bapak atau ibu asuh anak stunting.
"Untuk mencapai tujuan bersama, perlu melakukan langkah-langkah konkrit untuk percepatan penurunan angka stunting," ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara diwakili M Yusuf Nasution, mengapresiasi langkah-langkah percepatan penurunan stunting yang dilakukan Kabupaten Labuhanbatu.
"Rakor hari ini merupakan kegiatan yang bersifat intensifikasi dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting, dimana dukungan seperti ini, tidak semua daerah provinsi mendapatkan. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam rangka percepatan penurunan stunting. Inilah kegiatan kolaborasi antara BKKBN dengan DPPKB," sebutnya.
Rakor tersebut diikuti Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Labuhanbatu Sarimpunan Ritonga, Kepala DPPKB Maharani, Kepala Bappeda Hobol Z Rangkuti, Plt Kepala Kadis Kominfo Ahmad Fadly Rangkuti, Kepala DPPPA Tuti Noprida, para camat, kepala desa lokus stunting, pihak Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu, kepala Puskesmas dan Satgas TPPS dan pihak ketiga. (E15/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru