Puluhan guru yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah denga Perjanjian Kerja (PPPK) melakukan aksi unjukrasa di depan gerbang kantor Bupati Labusel, Rabu (25/10).
Mereka mendesak agar Pemerintah Daerah segera menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai P3K yang sampai saat ini belum juga diterima, padahal, sudah cukup lama lulus seleksi.
"Kami juga meminta gaji selama 4 bulan mulai dari Juni hingga Oktober 2023 segera dibayarkan,"kata Marta salah seorang guru yang lulus PPPK.
Mereka menduga, lambannya Surat Keputusan (SK) diterima oleh para guru P3K tidak terlepas ada permainan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
"Kami menuntut hak kami. Jangan permainkan kami. Sudah cukup lama kami bersabar. Betapa sakitnya kami selama ini bekerja tanpa gaji,"katanya.
Usai melakukan orasi dan menyanyikan lagu himne guru, aksi para guru yang tergabung dalam Forum Guru lulus Passing Grade Tahun 2022 diterima Sekretaris BKSDM Hamka Siregar.
Ia pun menjanjikan SK pengangkatan tersebut akan diterima para calon P3K selambatnya, Senin 30 Oktober 2023.
“Terima kasih karena bapak dan ibu sudah sabar menunggu. Saya berjanji, SK tersebut akan diterima selambatnya, Senin,” katanya.
Namun tawaran tersebut ditolak para guru, karena mengaku sudah lelah menunggu selama berbulan-bulan. Mereka minta agar hari itu juga SK pengangkatan diterbitkan dan diserahkan.
Karena tidak ada titik temu, Sekdakab Labusel, Heri Wahyudi Marpaung, Asisten Asisten Administrasi Umum Sekdakab Fuadi, Kabag Orta, Cintra Simbolon akhirnya menemui pengunjuk rasa. Dalam kesempatan itu, ia mengaku SK pengangkatan itu sudah diteken oleh Bupati, hanya tinggal penyerahan saja.
“Apakah saya harus menyerahkan di jalan seperti ini. Sabarlah, karena hanya tinggal penyerahan saja. Semua butuh proses dan ada prosedurnya,” katanya.
Setelah menerima penjelasan tersebut, para guru akhirnya bersedia menunggu. Namun mereka berharap agar tidak ada lagi penundaan, sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. (*)