Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 30 Juli 2025

Pemkab Agara Gerak Cepat Tangani Bencana Banjir

Redaksi - Rabu, 15 November 2023 11:15 WIB
286 view
Pemkab Agara Gerak Cepat Tangani Bencana Banjir
Foto dok Dinas Kominfo
Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir MSi bersama Plt Sekda dan Unsur Forkopimda dan Dinas terkait, saat meninjau lokasi banjir bandang di Pasar Puntung Kecamatan Semadam, Selasa (14/11/2023).
Kutacane (harianSIB.com)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara gerak cepat menangani bencana banjir dan banjir bandang yang melanda 50 desa di 14 kecamatan di kabupaten tersebut, Selasa (14/11/2023)
Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir M.Si didampingi Plt Sekda Yusrizal ST, unsur Forkopimda dan Dinas terkait, melakukan kunjungan ke lokasi yang terkena dampak banjir di Desa Pasar Puntung Kecamatan Semadam dan beberapa lokasi lainya.
Saat kunjungan itu, Syakir mengatakan, pihak pemerintah tetap berupaya sebisa dan secepat mungkin untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang terkena terdampak banjir. Melalui BPBD kita kerahkan dua unit escavator ke lokasi banjir.
Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagiawati yang ikut dalam rombongan tersebut menambahkan pihaknya telah mendirikan dapur umum sebagai bentuk bantuan masa panik di tiga desa, yakni Titi Pasir, Pasar Puntung, dan Kampung Baru.
Selain itu, Dinas Sosial dan Kementerian Sosial, akan turun langsung ke Aceh Tenggara, untuk meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak banjir. Sekaligus memberikan bantuan santunan kematian sebesar Rp 15 juta bagi ahli waris balita korban banjir yang meninggal dunia karena terseret banjir. Hal tersebut sudah kita konfirmasi ke pihak kementerian, ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Riskan SP menjelaskan, dampak banjir melanda 50 desa di 14 Kecamatan di Aceh Tenggara, menyebabkan 350 hektar lahan persawahan dan 70 hektar lahan perkebunan menjadi terendam. Dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp. 250 juta.
Kadis PUPR Aceh Tenggara Sadli Desky ST, menjelaskan kerusakan infrastruktur akibat banjir di Aceh Tenggara ditaksir mencapai Rp 2,250 miliar.
Ini mencakup kerusakan jalan nasional, amblasnya oprit jembatan Desa Mbarung dan jembatan bailey Desa Pulo Latong, serta jembatan Desa Rih Mbelang, ditambah putusnya jembatan gantung Desa Mendabe.
Sedangkan Kadis Perikanan, Firman Desky menyebutkan, akibat rusaknya saluran utama dan sekunder, indeks kolam Balai Benih Ikan (BBI) Lawe Bekung, kerusakan Irigasi Lawe Ski di Kecamatan Deleng Pokhkisen dan Lawe Bulan.
Juga jebolnya kolam masyarakat di Desa Kandang Mbelang Mandiri, rusaknya jalan desa di Desa Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Desa Salim Pipit sepanjang 600 meter, menyebabkan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Pj Bupati Syakir berharap, seluruh OPD terkait, agar serius menangani dampak yang ditimbulkan bencana tersebut, seperti penanganan masyarakat terdampak, infrastruktur, lahan pertanian, perkebunan, maupun perikanan yang rusak.
Sedangkan kepada masyarakat yang berada pada wilayah rawan bencana, diminta untuk tetap waspada. Sekaligus diharapkan agar masyarakat jangan menebang pohon sembarangan sebab dapat mengakibatkan banjir. (**)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru