Sidikalang (SIB)
Mobil berisi rombongan pendoa dari Medan dengan tujuan Bakkara, Humbahas, Selasa (20/12), diserempet truk di Sidikalang hingga terlempar dan terpacak di bibir jurang. “Saya tidak tahu apa-apa, tapi sadar diserempet truk. Buka mata... puji Tuhan, kami semua selamat,” cerita Susi Sinaga via pesan singkatnya. “Mobil itu yang selalu menemani tiap langkahku. Mobil itu Kau berkati. Terima kasih Tuhanku,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang dan longsor meluluhlantakkan Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (5/12). Bencana mengakibatkan belasan orang wafat dan sejumlah lainnya hilang.
Dampaknya, lembah Bakara hancur diempas banjir bandang. “Yang tersisa hanya Gereja Katolik dan Hotel Senior Bakara. Dua lokasi itu adalah tempat di mana suami dan saya menghabiskan masa lalu dalam beribadah,” ujar Susi Sinaga.
Menunjukkan empati pada keluarga korban dan ingin berdoa untuk arwah, rombongan pendoa dari Medan, Selasa (20/12) berangkat dini hari.
Dalam mobil ikut serta Ketua Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Medan, Dra Susi Mery Junita Sinaga, Keluarga Besar Umat Kristiani Taman Setia Budi Indah Medan, sejumlah pengurus marga Simanullang, termasuk Marangkup Manullang.
Disebabkan rombongan pendoa melakukan safari dan mengikuti acara adat, kemudian diambil alih Susi Sinaga dengan kecepatan tinggi. Di Sidikalang, terjadi insiden. “Mobil kami diserempet truk besar... sarat muatan,” ceritanya.
Tak tahu bagaimana mobil yang dikemudikannya terhempas. “Tidak ada kenapa-kenapa. Terima kasih Tuhan untuk hidup yang masih Engkau berikan,” ujarnya. “Teruslah alirkan berkat-Mu ya Tuhan selama masa penziarahan kami di dunia ini, sampai Kau memanggil kami pulang,” harapnya.
Rombongan sudah sampai di Lembah Bakara dan kebaktian di Gereja Katolik yang tidak kenapa-kenapa saat banjir bandang itu. Dari gereja, rombongan berdoa di Hotel Senior Bakara. “Hotel ini sama seperti Gereja Katolik yang terhindar dari bencana. Oleh pemiliknya, hotel juga difungsikan untuk orang beribadah oleh segala umat. Kesaksian owner Eda Luminta Manullang SKM MM berkata: ‘Tuhan, hotel itu sudah saya serahkan kepada-Mu demi kemuliaan nama-Mu” itulah yang membuat bangunan fisiknya tidak terusik sedikitpun,” tambah Susi Sinaga.
Rombongan masih berada di lokasi untuk berdoa bersama keluarga korban. Sebelum berangkat, kelaurga besar Manullang mengadakan acara adat mangupa-upain. (**)