Ditundanya pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) karena proses pencetakan soal belum selesai, menyulut pertanyaan sejumlah pihak.
Belakangan beredar kabar, penggandaan naskah soal yang dibiayai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tersebut, disebut-sebut dikerjakan oleh satu rekanan di Kota Medan.
Informasi yang dihimpun wartawan, Selasa (5/3/2024), seyogianya penggandaan naskah soal tersebut dilakukan pihak sekolah dengan menggunakan dana BOS. Namun praktiknya, penggandaan itu diarahkan kepada satu rekanan.
Walhasil, naskah soal tersebut tidak rampung dikerjakan hingga waktu yang telah ditentukan. Akibatnya, UTS siswa SD yang harusnya dilaksanakan, Senin (4/3/2024), terpaksa ditunda menjadi 22 Maret 2024.
Manajer BOS Dinas Pendidikan Pemkab Labusel, Chandra, yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui siapa rekanan yang melakukan penggandaan. Namun diakuinya, penggandaan naskah soal dibiayai dana BOS masing-masing sekolah.
“Terkait penganggaran soal UTS, kita bermohon kepada sekolah untuk menganggarkannya. Namun siapa pengadanya, itu di luar jangkauan saya selaku Manajer BOS. Sebab, SD dan SMP ada Kabid masing-masing. Untuk lebih jelasnya, boleh ditanyakan langsung kepada kepala dinas, siapa dan bagaimana sistem pengadaan soal UTS yang saat ini menjadi problem,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Labusel, M Taufik Ansari Siregar yang dikonfirmasi sebelumnya membenarkan adanya penundaan UTS SD. Menurutnya, ujian akan dilaksanakan pada 22-28 Maret mendatang.
“Benar. Tadinya diusulkan digelar Kamis 7 Maret, tapi karena setelah itu akan ada libur Ramadan, maka saya ambil kebijakan agar dilaksanakan 22 Maret,” katanya.
Dijelaskannya, terkait ditundanya pelaksanaan UTS ini memang disebabkan naskah soal belum selesai dicetak. Menurutnya, ada kesalahpahaman antara Tim Penyusun Naskah dengan pihak percetakan, sehingga file soal yang dikirimkan tidak tercetak seluruhnya.
“Makanya file naskah tersebut telah dikirim kembali. Awalnya percetakan menyatakan akan selesai Rabu, sehingga Kamis ujian dapat digelar. Namun karena waktunya mepet, ditunda sampai 22 Maret saja,” katanya. (*)