Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Cegah Krisis Pangan, Distan Ketapang Humbahas akan Perluas Tanaman Padi

* Dinas Kopenaker Pastikan Stok Beras Aman dan Terkendali
Redaksi - Rabu, 06 Maret 2024 19:30 WIB
602 view
Cegah Krisis Pangan, Distan Ketapang Humbahas akan Perluas Tanaman Padi
Foto Dok/Frans Simanjuntak
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Humbahas, Junter Marbun. 
Humbahas (SIB)
Untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya krisis pangan, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Ketapang) akan segera membuat sejumlah langkah-langkah penting yang terukur dan terarah.

Hal itu disampaikan Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Humbahas Junter Marbun didampingi Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Yosepta Habeahan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (5/3).

Dia mengatakan, salah satu langkah yang akan mereka lakukan adalah akan menggerakkan seluruh kelompok tani untuk meningkatkan luas tambah tanam padi sawah dan padi gogo atau padi darat.

Selain itu, juga akan mengusulkan bantuan benih padi dari APBD Provinsi Sumut dan Kementerian Pertanian melalui dana APBN Tahun 2024."Upaya atau langkah lainnya mengantisipasi musim kemarau dan penyediaan air dengan melakukan pengajuan atau usulan Alsintan berupa pompa air, dan pendampingan pembinaan Dinas Pertanian melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)," kata Junter.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga akan berupaya mengoptimalkan lahan pertanian dengan cara meningkatkan indeks pertanaman satu kali panen padi khusus beberapa kecamatan, seperti di Kecamatan Doloksanggul, Lintongnihuta, Pollung, paranginan, dan Sijamapolang.

Sementara untuk daerah yang indeks pertanaman dua kali meliputi Kecamatan Pakkat , tarabintang, Parlilitan dan Baktiraja akan tetap dilakukan pendampingan dan pembinaan melalui PPL Dinas Pertanian."Untuk wilayah yang indeks pertanamannya padinya satu kali, kita akan mengoptimalkan lahan kosong dengan penanaman tanaman holtikultura lainnya seperti kentang, cabe, tomat dan tanaman lainnya," ucapnya.

Ketika disinggung mengenai keberadaan lahan food estate di Humbahas yang luasnya mencapai ratusan hektar, apakah sudah dapat membantu atau menjaga ketahanan pangan nasional ?, Junter mengaku, kalau saat ini food estate belum bisa dikatakan maksimal untuk peningkatan ketahanan pangan.

"Untuk meningkatkan ketahanan pangan di food estate, pada bulan Februari 2024 lalu, Pemkab Humbang Hasundutan telah melakukan penandatanganan kerjasama antara offtaker atau investor seperti PT Indofood, PT Wings Food, PT Champ untuk pengembangan komoditi kentang dan tanaman holtikultura lainnnya dengan minimal luasan pengembangan 50 hektar per investor," pungkasnya.

Terpisah, Kadis Kopenaker (Koperasi, Perdagangan dan Tenaga Kerja) Humbahas, Nurlizah Pasaribu mengatakan, Pemkab Humbahas memastikan ketersediaan beras di daerah itu sangat aman. Bahkan, berdasarkan hasil pemantauan di pasar-pasar tradisional baik di tingkat pengecer dan grosir harga beras terbilang stabil dan tidak terdapat kelangkaan.

"Dari hasil pemantauan stok dan stabilisasi harga beras beberapa hari ini di Kabupaten Humbang Hasundutan diperoleh bahwa stok beras di tingkat pengecer terpantau memadai dan tidak terdapat kelangkaan. Harga beras cenderung stabil," kata Nurlizah.

Nurlizah menjelaskan, karena harga beras di Humbahas cenderung stabil, maka masyarakat diminta untuk tidak perlu panik dengan pembelian yang berlebihan. "Artinya, antara kebutuhan dengan ketersediaan menunjukkan sangat aman, karena ketersediaan beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Humbang Hasundutan," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan, dari hasil pemantauan dan survey petugas pasar di lapangan menunjukkan, harga beras Bulog berkisar Rp 11.500/Kg sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi). Sedangkan harga beras jenis medium (cap MO) berkisar Rp 14.000/Kg.

"Harga tertinggi Rp 14.200 per Kg. Namun saat ini sudah kembali normal Rp 14.000 per Kg. Dan berhubung pasokan beras di Kabupaten Humbang Hasundutan lancar, maka tidak ada langkah-langkah yang bersifat darurat yang dibuat pemerintah. Kita hanya sebatas pemantauan stok ke pedagang-pedagang besar," tandasnya.

Namun meski demikian, lanjut dia menjelaskan, untuk mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga beras di daerah itu, sesuai dengan permintaan Disperindag ESDM Provinsi Sumut, Dinas Kopenaker Humbahas telah memberikan rekomendasi tambahan pedagang pengecer beras Bulog kepada Perum Bulog.

"Sekali lagi kita sampaikan, stok beras kita aman, pasokan lancar, dan harga juga terkendali dan normal. Kita juga telah memberikan rekomendasi tambahan pedagang pengecer beras Bulog kepasa Perum Bulog untuk mengantisipasi apabila suatu saat terjadi kenaikan harga beras yang sangat signifikan," pungkasnya. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru