Sidikalang (SIB)
Warga Kabupaten Dairi keluhkan harga beras naik mencapai Rp 250 ribu per kaleng/ sekitar Rp 15.630 per kilogram.
Murni Berutu (47) dan Lastri Siburian (41), Selasa (5/3) saat membeli beras di Sidikalang mengatakan, harga beras terus mengalami kenaikan. Beberapa waktu lalu, harga beras lokal sekitar Rp 240 ribu per kaleng, namun sekarang sudah mencapai Rp 250 ribu per kaleng.
Lanjut mereka, selain harga beras beras naik, harga bahan pokok lainnya seperti minyak goreng, gula dan lainnya juga mengalami kenaikan harga. "Kami berharap pemerintah segera mengupayakan langkah- langkah untuk mengendalikan harga bahan- bahan pokok yang terus mengalami kenaikan," ucap mereka.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindagkop Dairi, Iwan Teruna Berutu lewat telepon mengatakan, hasil pantaun, Sabtu (2/3) di Pasar Sidikalang, harga beras premium rata- rata Rp 15 ribu per kilogram, beras medium Rp 13.500 per kilogram. Harga itu, memang sudah diatas harga eceran tertinggi (HET).
Lanjutnya, produksi beras di Kabupaten Dairi sekitar 37 ribu ton- 39 ribu ton per tahun, sementara beras yang masuk sekitar 3 ribu ton per tahun.
Diakuinya, beras lokal lebih banyak dijual ke luar daerah, karena beras lokal dari Dairi lebih mahal harganya. Memang sampai saat ini, mekanisme penjualan beras masih berlaku sesuai mekanisme pasar, tidak bisa dilakukan pengawasan khusus, untuk beras keluar daerah, "Beras kabupaten Dairi salah satu beras yang cukup mahal, sehingga lebih banyak keluar daripada dikonsumsi Masyarakat Dairi," ungkapnya.
Iwan menambahkan, Pemkab Dairi dalam hal ini, Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), Bulog/ Kansilog Kabanjahe sedang melakukan operasi pasar di 10 tempat pertama sebanyak 2 ribu paket yaitu (beras 5 kg, minyak goreng 2 liter).
Kemudian ditambah 1.500 paket di 3 kecamatan, untuk membantu masyarakat, sekaligus persiapan menjelang Ramadan 1445 H. "Kami akan bertemu Kansilog Kabanjahe, membicarakan persiapan dan upaya- upaya yang dilakukan, apa bila harga bahan pokok belum bergerak normal," pungkasnya.(**)