Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Simalungun, Kamis (7/3/2024), menuntut Sekretaris Daerah berinisial ES dicopot.
Para mahasiswa tersebut membentangkan sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan usut tuntas korupsi pembangunan gedung Balei Merah Putih Kota Pematangsiantar.
Kelompok mahasiswa juga bergantian menjadi orator, seperti Indra Simarmata, Tiopan Sianipar, Febiana Saragih, Ferdinan Saragih dan Rezeki Situmeang.
Menurut GMKI, ES yang merupakan mantan Kepala Dinas Perizinan atau DPM-PTSP Kota Pematangsiantar diduga terlibat kasus korupsi pembangunan Gedung Telkom Balei Merah Putih Pematangsiantar.
Dugaan itu berkaitan dengan pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) pembangunan layanan perusahaan BUMN tersebut dengan menelan anggaran Rp 1 miliar lebih.
Namun, katanya, berdasarkan informasi ternyata untuk mengurus retribusi tersebut yang dikeluarkan hanya Rp 43 juta.
Untuk itu, GMKI Siantar-Simalungun turun ke jalan menuntut keadilan bagi masyarakat soal dugaan korupsi pembangunan gedung Balei Merah Putih tersebut.
"Kami meminta Bupati Simalungun mencopot sementara saudara ES sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun. Demikian tuntutan yang kami sampaikan," kata kelompok GMKI.
Pengunjuk rasa didatangi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Simalungun, Albert R Saragih. Sebanyak 10 orang perwakilan GMKI diizinkan memasuki Kantor Bupati Simalungun untuk berdialog.
Albert memberi apresiasi kepada GMKI atas kepedulian terhadap aktivitas di pemerintahan. Seluruh aspirasi yang disampaikan kelompok GMKI, katanya, akan disampaikan kepada pimpinan. Pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu, ES tidak ditemukan wartawan di kantornya. Menurut pegawai di kantor tersebut, ES sedang melaksanakan tugas di Medan. Dihubungi berulang kali melalui telepon, ES pun tak kunjung meresponnya. (*)