Hujan Seharian, Sejumlah Kawasan di Nias Barat Terendam Banjir

Nias Barat (harianSIB.com)

Sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Nias Barat terendam banjir hingga mencapai ketinggian setengah badan orang dewasa. Banjir disebabkan curah hujan cukup tinggi yang terjadi sepanjang hari, Kamis (6/3/2024).

Pantauan harianSIB.com di sejumlah titik banjir, tidak hanya jalanan yang tergenang air, namun sejumlah rumah warga pun juga kebanjiran. Begitu juga dengan kendaraan baik roda dua maupun empat juga ikut tergenang air.

Seperti yang terjadi di Pasar Baru, Kecamatan Lahomi, satu unit mobil milik seorang pendeta terpaksa diparkir di tengah-tengah genangan air yang cukup tinggi. Hal itu terjadi karena saat pengendara mobil terjebak banjir saat hendak melalui jalan itu.

Akibatnya, empat penumpang di dalam mobil terperangkap di tengah-tengah banjir. Sejumlah warga setempat berusaha memberikan pertolongan pertama dengan menarik mobil ke pinggir jalan untuk digeser dan diikat sementara ditiang.

Begitu juga dengan sawah milih warga desa yang rusak akibat diterpa angin kencang dan banjir, membuat padi yang mulai berisi ambruk. Sehingga banyak pemilik sawah yang mengalami kerugian besar mengingat panen yang tinggal beberapa minggu lagi.

Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir pun mulai menyelamatkan satu persatu barang-barang berharganya agar tidak terkena banjir, seperti kulkas, tempat tidur, kipas angin dan lainnya.

Hingga saat, Jumat (8/3/2024), terpantau melalui beberapa wawancara dengan masyarakat, mereka tetap terus mewaspadai banjir susulan mengingat cuaca yang masih hujan meski tidak sederas hujan kemarin.

Wakil Bupati Nisbar Era Era Hia, yang dihubungi via telepon, Jumat (8/3/2024), mengatakan Pemkab Nias Barat berusaha membantu korban banjir, mulai pendataan korban oleh dinas terkait, sehingga bantuan bisa disalurkan melalui anggaran tanggap darurat.

"Banjir ini sudah menjadi masalah utama di daerah kita, banjir akibat dangkalnya dasar sungai. Untuk itu Pemkab Nisbar akan terus berusaha melakukan lobi ke Pemerintah Provinsi Sumut dan Kementerian PUPR agar Sungai Lahomi dan Sungai Moro'o dinormalisasi.

"Ke depan harus ditingkatkan lobi ke pemerintah provinsi agar masalah ini bisa teratasi," katanya.

Sementara untuk membantu masyarakat korban banjir, katanya, akan dilakukan sesuai mekanisme yang telah diatur melalui regulasi yang telah ditentukan.

"Tinggal dijalankan saja, menunggu keputusan Bupati," katanya. (*)