Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

PT Japfa Komit Kurangi Angka Malnutrisi Melalui Programkan ‘For Kids’

Redaksi - Selasa, 12 Maret 2024 20:11 WIB
302 view
PT Japfa Komit Kurangi Angka Malnutrisi Melalui Programkan ‘For Kids’
shareinv.com
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi
Simalungun (SIB)
PT Japfa Comfeed Indonesia berkomitmen mengurangi angka malnutrisi atau stunting pada anak melalui program sosialnya 'for Kids' di berbagai daerah temasuk Sumatera Utara agar anak bersih dan sehat.
Head of Social Investment JAPFA, Dr Artsanti Alif Mas, melalui siaran persnya, Senin (10/3) mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami beban ganda masalah gizi.
Oleh karenanya, Japfa sebagai salah satu perusahaan penyedia protein yang ikut memberi kemudahan mengakses protein hewani melalui program 'Japfa for Kids' dalam mengupayakan perbaikan gizi untuk menurunkan angka malnutrisi pada anak usia sekolah hingga ke pelosok.
Pencapaian dan diseminasi program 'Japfa for kids' pasca pendampingan dari perusahaan kepada penerima manfaat di periode Juli - Desember 2023, dari total cakupan sebanyak lebih dari 13.000 siswa, 13% di antaranya mengalami malnutrisi saat ini hanya 3 persen yang tersisa.
"Sebanyak 87 sekolah yang tersebar di enam wilayah menjadi target program Japfa for Kids tahun 2023, yakni Deliserdang & Serdangbedagai (Sumatera Utara), Subang (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), Mempawah (Kalimantan Barat), Minahasa & Minahasa Utara (Sulawesi Utara) hingga Kolaka (Sulawesi Tenggara)," ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, Japfa bersama beberapa anak usahanya di wilayah tersebut, memberikan pendampingan program, edukasi gizi dan pemberian protein hewani kepada siswa yang berstatus gizi kurang dan gizi buruk berupa telur selama tiga bulan setiap hari serta kegiatan senam, edukasi cuci tangan pakai sabun setiap satu kali dalam seminggu.
Selama sebulan sekali, para guru akan mengukur tinggi badan para siswa dengan aplikasi "Japfa for Kids" untuk memonitor tinggi dan berat badan anak sehingga pertumbuhan dan status gizi siswa dapat dipantau.
“Seluruh upaya dan pendekatan komprehensif tersebut, akhirnya mampu membawa dampak baik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatkan jumlah siswa yang berstatus gizi normal yang ditunjang dengan pemahaman dan praktik kesehatan yang baik," pungkasnya.
Pasca pendampingan program, Ia dan timnya melakukan roadshow ke 6 lokasi untuk menyampaikan ukuran dampak program kepada para pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Dengan adanya pertemuan tersebut, harapannya mampu menciptakan sinergi dan tanggung jawab bersama antara JAPFA, guru, dan pemerintah lintas sektor, sehingga praktik baik yang telah diterapkan di sekolah dapat dipantau dan dilanjutkan meskipun program telah berakhir.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan antusiasme seluruh pihak yang turut menyukseskan program ini. Kami akan terus berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan menciptakan dampak nyata yang berkelanjutan,” tutup Artsanti.(**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru