Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 11 Juli 2025
Luput dari Perhatian UPTD PSDA Kecamatan Panei

Pangulu Nagori Tigabolon Bersihkan Sedimentasi Saluran Irigasi Pakkalanbuntu Secara Swadaya

Redaksi - Sabtu, 27 April 2024 20:14 WIB
454 view
Pangulu Nagori Tigabolon Bersihkan Sedimentasi Saluran Irigasi Pakkalanbuntu Secara Swadaya
(Foto SIB/Revado Marpaung)
Pemerintah Nagori Tigabolon bekerjasama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan masyarakat secara swadaya membersihkan sedimen yang menutupi saluran irigasi DI Pakkalan Buntu dengan menggunakan alat berat (ekscavator), Jumat (26/4).
Tigabolon (SIB)


Setelah kurang lebih tiga tahun tidak ada perhatian dari UPTD Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemkab Simalungun di Kecamatan Panei, akhirnya Pemerintah Nagori Tigabolon membersihkan saluran irigasi DI (Daerah Irigasi) Pakkalan Buntu yang telah dipenuhi lumpur dan rerumputan dengan ekscavator yang dibiayai sendiri (swadaya), Jumat (26/4).


Pembersihan sedimentasi di saluran irigasi tersebut diikuti Pangulu Nagori Tigabolon Marisno Sitio, Babinsa Serka Andi Siburian, Bhabinkamtibmas Bripka Harjanto Gultom, Gamot dan sejumlah masyarakat.

Baca Juga:

Marisno kepada SIB mengaku pembersihan sedimen di saluran irigasi Pakkalan Buntu dilakukan karena beberapa tahun terakhir kondisi saluran irigasi ini semakin dangkal dantidak terarawat. Bahkan karena jarang dibersihkan, semak belukar dan sedimen tanah dan sampah menghambat aliran air.


"Dari tahun ke tahun kita sudah menyampaikan permohonan kepada UPTD PSDA Kecamatan Panei untuk gotong-royong membersihkan sedimen yang menghambat aliran air. Namun sampai saat ini tidak ada kepastian. Sehingga disepakati bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan normalisasi menggunakan alat berat," katanya.

Baca Juga:

Pangulu menambahkan selain mencegah pendangkalan yang berujung banjir, pengerukan sedimen juga bertujuan untuk memperlancar debit air yang masuk ke areal persawahan petani. Karena itu, Marisno meminta ke depan agar dinas terkait bisa rutin membersihkan lumpur yang sudah menumpuk di tepi saluran.


Sementara itu UPTD PSDA Kecamatan Panei melalui Petugas Operasi Bendung (POB) Triboi Gultom mengaku DI Pakkalan Buntu mengairi 180 hektare lahan pertanian masyarakat. Namun karena beberapa tahun lalu banyak tenaga honorer di PSDA yang diberhentikan, membuat jumlah personel berkurang. "Hal itu berdampak kepada DI Pakkalan Buntu yang tidak ada yang merawat," kata Triboi Gultom. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru