Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Diduga Ribut Warisan, Seorang Anak di Kotapinang Trauma Diteror Oknum Keluarga Ayah Sambung

Rudi Afandi Simbolon - Selasa, 21 Mei 2024 16:27 WIB
514 view
Diduga Ribut Warisan, Seorang Anak di Kotapinang Trauma Diteror Oknum Keluarga Ayah Sambung
Foto: SIB/Ist
Sampaikan Laporan Gangguan: NSD menyampaikan laporan ganguan Kamtibmas kepada Bhabin Kamtibmas Kelurahan Kotapinang Briptu Julhamdani Munthe, Jumat (17/5/2024) malam.
Kotapinang (harianSIB.com)
Seorang anak berinisial MFH, (17) warga Jalan Kalapane, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labusel, mengalami trauma usai mendapat perlakuan kasar dari sejumlah keluarga almarhum ayah sambungnya, pada 14 Mei 2024 lalu.

Ia diteror menggunakan kata-kata kasar dan diusir dari rumah yang ditempatinya bersama ibunya, NSD (45). Teror tersebut diduga dilatarabelakangi permasalahan warisan antara sejumlah keluarga almarhum ayah sambung dengan ibunya.

Kepada wartawan Alpiyan Fikri Siregar, SH selaku Kuasa Hukum MFH, Selasa (21/5/2024) mengatakan, akibat teror tersebut, kini korban cenderung menutup diri. Bahkan kata dia, sejak kejadian itu korban enggan tidur di rumah mereka, karena dihantui takut.

Baca Juga:

"Korban memilih tidur di rumah kerabat atau teman-temannya, karena merasa takut. Sebab sejak kejadian itu, ia selalu merasa was-was ketika berada di rumah," kata Alpiyan.

Dijelaskan, teror tersebut dialami kliennya, pada Selasa 14 Mei siang lalu. Saat itu korban pulang ke rumah setelah ditelepon oleh ibunya, NSD yang sedang berada di Penang, Malaysia, karena kerabat almarhum ayahnya datang.

Baca Juga:

"Saat itu korban menyalami keenam kerabat almarhum ayahnya itu, namun hanya dua laki-laki yang menerima uluran tangannya. Mereka bertanya kepada korban dimana ibunya, yang dijawab korban sedang di Penang. Lalu disanggah seorang diantara mereka, agar korban jangan berbohong," katanya.

Selanjutnya salah seorang pelaku menyuruh korban untuk pergi dari rumah tersebut, dengan alasan bukan anak kandung almarhum. Bahkan, seorang pekerja rumah bernama Ilham turut diusir.

"Pelaku mengusir dengan kata-kata kasar dan tidak pantas, terlebih terhadap anak. Karena tidak ingin ribut, korban bersama Ilham kemudian pergi ke rumah belakang meninggalkan rumah utama," katanya.


Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru