Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

Peredaran Ekstasi di Dairi Memprihatinkan, Kapolres: Operasi Narkotika Kerap Dilaksanakan

Tulus P Tarihoran - Kamis, 06 Juni 2024 17:54 WIB
2.192 view
Peredaran Ekstasi di Dairi Memprihatinkan, Kapolres: Operasi Narkotika Kerap Dilaksanakan
Foto: Istimewa
Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari
Sidikalang (harianSIB.com)
Peredaran narkotika jenis ekstasi di Kabupaten Dairi marak dan memprihatikan. Barang haram itu dijual kepada konsumen di sejumlah tempat hiburan malam.

Seorang warga yang tidak bersedia dituliskan namanya, Kamis (6/6/2024) di Sidikalang mengatakan, peredaran ekstasi di Dairi sudah memprihatinkan. Dimana penjualan barang haram itu diperkirakan setiap minggu sudah habis mencapai sekitar 500 butir. Konsumen paling banyak menggunakan saat malam Minggu dan malam Senin.

Katanya, ekstasi dijual mulai kisaran harga Rp 300 ribu- 350 ribu per butir. Barang haram itu dipesan oknum tertentu dari Medan seharga Rp 120 ribu per butir, dan di jual di tempat hiburan malam melalui perantara.

Baca Juga:

"Sudah ada perpanjangan tangan mereka di tempat hiburan malam, untuk menjual kepada konsumen," ungkapnya.

Lanjutnya, terkadang pada saat malam minggu, ada tempat hiburan malam yang mendatangkan pemain DJ, sehingga pengunjung datang dan banyak diantaranya mengkonsumsi ekstasi.

Baca Juga:

Peredaran barang haram itu terkesan ada pembiaran, sehingga konsumen ekstasi di Dairi sudah lumayan banyak, baik yang muda dan yang sudah tua.

"Kita berharap peredaran narkotika segera diputus mata rantainya, sehingga tidak terdampak kepada generasi muda," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari, Rabu (5/6/2024) mengatakan, bahwa peredaran narkotika di Dairi masih ada. Bukan marak, kalau marak sudah gampang menangkapnya. Kendati demikian, pihaknya juga tetap melakukan operasi narkotika di tempat hiburan malam.

Ia mengaku pernah memimpin operasi, tetapi saat tiba di lokasi tidak ada seperti yang diharapkan di tempat hiburan malam. Tidak tahu informasi operasi bocor, sehingga tidak ada hasil yang diharapkan.

Bahkan sebelum operasi, ia meminta personel menyimpan handphone. Hal itu bukan berarti menuduh anggota yang membocorkan informasi operasi.

Ia juga mengaku tidak bisa menjamin anggotanya bersih dari setoran narkoba. Dan meminta personel terkhusus kapolsek, untuk meletakkan jabatan jika menerima setoran dari narkoba," ungkapnya.

"Jika oknum yang menerima gimana. Saya tidak berani jamin anggota menerima atau tidak, saya sendiri tidak bersih-bersih amat," ucapnya.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru