
Pernyataan Fadli Zon Soal Tragedi ’98 Picu Kecaman Publik
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 dibacakan Frengky Simanullang, naskah UUD 1945 dibacakan Rendika Simamora dan Komandan Upacara Adil Marbun.
Upacara diikuti, Sekda Chiristison Rudianto Marbun, Pabung 0210/TU Mayor Ojak Simarmata, Ketua KNPI Humbahas Togu Lumbangaol, Kasi Barang Bukti Kejari Humbahas Ilmi Akbar Lubis, Anggota DPRD Humbahas, para pimpinan OPD, OKP, TNI-Polri dan berbagai komponen lainnya termasuk anak sekolah.
Baca Juga:
Peringatan HSP ke 96 mengusung tema "Maju Bersama Indonesia Raya". Ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dikapitalisasi setiap generasi muda untuk memenangi "pertarungan" masa depan sekaligus dalam mewujudkan mimpi Indonesia. Pertama, diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi. Kedua, kapasitas keahlian dan intelektual yang cukup mumpuni. Ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional.
Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo disampaikan Kapolres Humbahas. Dalam sambuatan itu dikatakan, nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi sumpah pemuda 1928 ini harus selalu didengung-dengungkan berkali-kali di setiap waktu untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia, dalam menghadapi berbagai perubahan situasi dan kondisi yang sangat cepat, yang bisa menjadikan kekuatan bangsa terdegradasi hingga melemahkan daya kekuatan Bangsa Indonesia untuk menjaga eksistensi kebangsaaan Indonesia secara lestari.
Baca Juga:
Momentum ini merupakan kesempatan bagi Bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam pembangunan Indonesia, baik dalam posisi pemuda sebagai subjek pembangunan maupun sebagai objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan sebagian pemuda Indonesia telah memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam beragam sektor pembangunan nasional bahkan pada agenda SGDs (Sustainable Development Goals) Perserikatan Bangsa Bangsa yang merupakan agenda global. Pada sebagian yang lain, pemuda Indonesia masih membutuhkan layanan pemberdayaan untuk membangun potensi yang masih terpendam hingga potensi tersebut menjadi kekuatan dalam kepemimpinan, kepeloporan dan kewirauasahaan.
Harapan kepada pemuda untuk lebih berperan dalam pembangunan nasional Indonesia adalah tepat adanya, karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan.
"Marilah bersama membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda Indonesia untuk berpartipasi dalam seluruh dimensi pembangunan Indonesia sesuai dengan kompetensi dan passion masing-masing. Marilah kita perbaiki kepedulian kita kepada pemuda Indonesia melalui perbaikan pelayanan kepemudaan, perbaikan tata kelola pelayanan kepemudaan, dan dukungan sumber daya hingga kondisi kepemudaan Indonesia menjadi lebih baik yang tercermin dengan kenaikan Indeks Pembangunan Pemuda," katanya.(**)
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Asahan(harianSIB.com)Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) di p
Sergai(harianSIB.com)Polres Serdangbedagai (Sergai) mengamankan seorang sopir angkutan umum (angkot) jurusan MedanTebingtingi dari perusaha
Jakarta(harianSIB.com)Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegas
Jakarta(harianSIB.com)KPK mengendus adanya pembelian jet pribadi melalui hasil korupsi dari penggunaan dana penunjang operasional dan progra