Lubang di Jembatan Sei Serimah Bandar Khalipah Masih Menganga

Sergai (harianSIB.com)
Jalan di jembatan Sei Serimah yang berlokasi di Desa Gelam Sei Serimah, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), masih berlubang dan masih memprihatinkan. Hal itu terlihat pada Sabtu (2/11/2024), saat Jurnalis SIB News network (SNN) melintas.

Lubang besar yang menganga di bagian tengah jembatan tersebut mengancam keselamatan para pengguna jalan yang melintas setiap hari. Kendati sudah banyak warga yang mengeluhkan kondisi ini, hingga kini belum ada tindakan perbaikan dari pihak berwenang.

Lubang pada jembatan tersebut pertama kali muncul sekitar beberapa bulan lalu. Sejak itu terus membesar karena kondisi jalan yang sering dilalui kendaraan.

Baca Juga:

• Ambruk, Pemilik Alat Berat Bersedia Buat Jembatan Darurat di Desa Sei Buah Keras
• Trado Pengangkut Beko Ambrukkan Jembatan di Medangderas, Warga Terpaksa Gunakan Jalan Alternatif

Struktur jembatan pun mulai rusak dan terlihat karatan sandarannya, membuat kekhawatiran warga semakin meningkat. Bagi kendaraan roda dua maupun empat, melewati jembatan ini harus hati-hati supaya tidak masuk ke lubang tersebut.

Pengguna jalan terutama pada malam hari seringkali kesulitan mengidentifikasi keberadaan lubang tersebut karena kurangnya penerangan. Situasi ini menyebabkan kecelakaan kecil hingga insiden yang lebih serius, terutama bagi pengendara yang tidak mengetahui kondisi jembatan tersebut.

Baca Juga:

• Warga Apresiasi Pemkab Sergai Bangun Jalan dan Jembatan di Dolokmasihul
• Satres Narkoba Polrestabes Medan Ringkus Kurir 5,68 Gram Sabu

Mereka berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang sangat penting sebagai jalur penghubung ekonomi di wilayah ini.

Tokoh masyarakat setempat, Pak Jakin menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, keberadaan lubang di jembatan ini sangat mengancam keselamatan pengguna jalan. Ia menegaskan pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini sebelum terjadi kecelakaan yang lebih parah.

Heri, warga lain di desa itu juga menyarankan agar pemerintah segera menutup sementara jembatan tersebut untuk dilakukan perbaikan menyeluruh.

"Sangat berisiko jika dibiarkan terbuka seperti ini. Kita tidak ingin korban berjatuhan hanya karena kelalaian dalam perawatan infrastruktur. Lebih baik ditutup sementara untuk diperbaiki daripada menunggu jatuhnya korban," ujarnya.(*)