Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Antisipasi Gagal Panen di Madina, Edy Rahmayadi Komitmen Perbaiki Infrastruktur Pengairan

Leo Bastari Bukit - Minggu, 03 November 2024 21:00 WIB
122 view
Antisipasi Gagal Panen di Madina, Edy Rahmayadi Komitmen Perbaiki Infrastruktur Pengairan
(Foto: Dok/Tim ER-HBS)
SAMBUTAN: Edy Rahmayadi memberikan kata sambutan di sela-sela pengajian akbar di Bukit Barokah, Desa Bange, Kecamatan Bukit Malintang, Madina, Minggu (3/11/2024).
Madina (harianSIB.com)

Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi berjanji mengantisipasi terjadinya banjir yang mengakibatkan gagal panen persawahan padi di Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Edy Rahmayadi mengatakan akan merealisasikan janjinya tersebut jika kembali dipercaya masyarakat sebagai Gubernur Sumut untuk periode 2025-2030 di Pilgub Sumut 2024.

Hal tersebut disampaikan Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan warga, Gong Matua Hasibuan, di sela-sela pengajian akbar di Bukit Barokah, Desa Bange, Kecamatan Bukit Malintang, Madina, Minggu (3/11/2024).

Baca Juga:

Edy yang hadir bersama istri Nawal Lubis pada pengajian Majelis Nurul Haramain Puncak Barokah di bawah bimbingan Ustaz Buya Salman Ahmad Nasution itu, mengaku telah mengetahui permasalahan banjir tersebut di saat awal menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023.

Ia mengatakan sempat direncanakan penanganan dampak antisipasinya. Namun sayangnya tertunda karena harus merefocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga:

"Saya tahu permasalahan ini, namun kita kemarin harus menangani tamu tak diundang Covid-19, sehingga harus memberikan anggaran untuk itu penanganan covid," jelas Edy.

Edy mengatakan, penyebab banjir yang kerap terjadi selama ini adalah karena meluapnya air Sungai Batang Gadis Madina dan Sungai Batang Angkola Tapanuli Selatan.

"Ada struktur batu di situ, yang kemudian membuat aliran air terhempas semua ke bawah, hingga sawah-sawah di sini terendam. Harusnya memang ada rekayasa aliran air disitu," sebut Edy.

Mantan Pangkostrad itu mengatakan, sebenarnya yang paling kompeten menangani permasalahan ini adalah Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru