Angka Perceraian di Sergai 2024 Meningkat

Sergai (harianSIB.com)

Pengadilan Agama (PA) Seirampah mencatat adanya peningkatan jumlah kasus perceraian di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) selama dua tahun terakhir.

Berdasarkan data, jumlah perkara perceraian pada 2023 tercatat 1.108 kasus. Sedangkan pada 2024 mengalami peningkatan 36 kasus, menjadi 1.134 kasus.

Baca Juga:

• Terima Pengurus Forwakum Sergai, Ketua PN Seirampah Tegaskan Peran Penting Media Sebagai Pilar Demokrasi
• Sambut HUT Bhayangkara, Polres Tebingtinggi Berikan Kaki Palsu dan SIM Gratis kepada Penyandang Disabilitas

Hal ini diungkapkan Bidang Informasi PA Seirampah Sergai kepada jurnalis SIB News Network (SNN), Senin (16/12/2024).

Menurut PA Seirampah, faktor penyebab utama perceraian masih didominasi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus yang berujung pada ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Baca Juga:

• Tiga Pembalap Alami Kendala Teknis, Satu Mobil Terguling di Kejurnas Rally 2025
• Kejurnas Rally 2025 Resmi Dibuka di Sergai, Ijeck: Semua Lawan Berat

Konflik internal ini menjadi persoalan serius yang memerlukan perhatian lebih dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga terkait.

Dari data yang ada, Kecamatan Perbaungan menjadi wilayah dengan jumlah kasus perceraian tertinggi. Kondisi ini menunjukkan dinamika rumah tangga di Kecamatan Perbaungan tersebut lebih rentan terhadap permasalahan yang memicu perceraian.

Merespons peningkatan tersebut, PA Seirampah mengimbau masyarakat untuk mengutamakan komunikasi yang baik dalam keluarga.

PA Seirampah juga mendorong pasangan suami istri untuk memanfaatkan mediasi sebagai langkah awal dalam menyelesaikan konflik rumah tangga sebelum membawa masalah ke jalur hukum.

"Upaya pencegahan dini sangat penting untuk menekan angka perceraian yang terus meningkat dari tahun ke tahun," kata seorang pegawai PA Seirampah yang enggan diungkapkan identitasnya.

Peningkatan ini juga menjadi pengingat bagi berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga lembaga pemerintah, untuk bersama-sama membangun kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai keharmonisan dalam rumah tangga.

Melalui kolaborasi dan edukasi, diharapkan angka perceraian dapat ditekan dan ketahanan keluarga di Sergai dapat diperkuat. (*)