Kepala Rutan Tarutung Kunker ke Kantor Biro BMN Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan

Tapanuli Utara (harianSIB.com)
Dalam upaya meningkatkan pengelolaan barang milik negara (BMN) yang lebih transparan dan akuntabel sesuai dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tarutung, Evan Yudha Putra Sembiring melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kantor Kepala Biro BMN Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Senin (24/2/2025).

Kepala Biro BMN Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jayanta Surbakti menyambut baik kunjungan Kepala Rutan Tarutung tersebut.

Jayanta Surbakti dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan aset dan BMN yang baik untuk mendukung kelancaran operasional serta peningkatan kualitas layanan bagi warga binaan.

Baca Juga:

• Rutan Tarutung Ikuti Kegiatan Pengarahan Dirjen Pemasyarakatan
• Kunker ke Polda Sumut, Komisi III DPR RI Apresiasi Pemberantasan Narkoba dan Penertiban THM

" Pengelolaan aset yang teratur dan sesuai dengan aturan yang berlaku merupakan faktor penting dalam menjaga keberlanjutan dan efektivitas pelayanan di Rutan. Kami menyambut baik kunjungan itu sebagai bagian dari upaya peningkatan akuntabilitas pengelolaan BMN," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Jayanta juga mengadakan diskusi dengan pihak Rutan Tarutung terkait berbagai tantangan dalam pengelolaan aset dan BMN. Dalam diskusi ini, dia memberikan saran dan masukan mengenai cara meningkatkan sistem inventarisasi aset dan strategi pemeliharaan jangka panjang.

Baca Juga:

• Kapolres Dairi Santuni Disabilitas di Bunturaja
• Dalam Rangka Penyelidikan, Bidang Pidsus Kejati Sumut Panggil 4 Anggota DPRD Medan

" Pentingnya kolaborasi yang kuat antara pihak pengelola aset dengan tim keuangan untuk memastikan tidak ada aset yang tidak terdata atau terabaikan, " jelasnya.

Kepala Rutan Tarutung Evan Sembiring pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih atas masukan Kepala Biro BMN dalam hal pengelolaan aset di Rutan Kelas IIB Tarutung.

" Tentunya hal ini merupakan ilmu baru yang kami dapatkan dalam hal pengelolaan aset barang milik negara,", ujar Evan. (**)