Lapas Sibolga Siap Bekerjasama dengan PLTU Labuhan Angin, Persiapkan Peluang Keterampilan Produktif Bagi Warga Binaan

Tapteng (harianSIB.com)

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sibolga, Novriadi, siap bekerjasama dengan PLTU Labuban Angin guna mempersiapkan peluang keterampilan produktif bagi warga binaannya.

Hal ini sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) Tentang Pemanfaatan FLY ASH dan BOTTOM ASH (FABA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Juga:

• Semarak HUT ke-80 RI, Lapas Sibolga Gelar Pekan Olahraga
• Kalapas Sibolga Optimis Kembangkan Kemandirian Peternakan Warga Binaan

Novriadi bersama jajaran, melakukan audiensi dengan PLTU Labuhan Angin, Kamis (27/2/2025). Audiensi ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan program pembinaan kemandirian warga binaan.

Kalapas disambut dengan dukungan penuh oleh pihak PLTU Labuhan Angin terkait rencana pendirian workshop di Lapas Sibolga termasuk pendampingan teknis terkait penyimpanan bahan baku, proses produksi, pengeringan, hingga penyimpanan produk.

Baca Juga:

• Kebangkitan Spiritual dari Balik Jeruji Besi Lapas Sibolga
• Warga Kembali Blokade Jalan Akses PLTU Labuhan Angin Tapteng

Jajaran Lapas Sibolga, juga mengikuti safety induction sebelum meninjau langsung workshop PLTU Labuhan Angin yang berhasil mengolah limbah FABA menjadi berbagai produk seperti batako, paving block dan lain sebagainya.

"Kunjungan kita ke PLTU Labuhan Angin sangat menginspirasi dari berbagai aspek mulai dari keselamatan kerja, pengolahan bahan baku dan proses produksi yang memotivasi kita untuk dapat mereplikasi proses serupa di dalam Lapas, membuka peluang besar bagi WBP untuk meningkatkan keterampilan produktif yang bermanfaat setelah masa pidana berakhir," ujar Novriadi kepada SIB, Jumat (28/2/2025).

Harapannya, melalui audiensi ini, kedua belah pihak dapat melanjutkan sinergi demi mewujudkan workshop yang menjadi pusat pelatihan dan produksi, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan limbah industri menjadi produk berkualitas dan ramah lingkungan.

"Kami optimistis bahwa dengan program pembinaan kemandirian ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembinaan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung prinsip keadilan restoratif dan pemberdayaan berkelanjutan bagi warga binaan, menghadirkan individu yang berdaya dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat," pungkasnya. (*)