TNI AL Lanal TBA Selamatkan 71 PMI dari Jaringan Penyelundupan, 1 Warga Rohingya

Tanjungbalai(harianSIB.com)

Tim F1QR TNI AL Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) bersama Satgas Intelmar Koarmada I berhasil menyelamatkan 71 Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural dalam upaya penyelundupan dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui perairan Batubara, Sabtu (15/3/2025) malam.

Para PMI tersebut diamankan dari sebuah kapal tanpa nama. Dalam kapal juga ditemukan seorang anak berusia 6 tahun dan satu warga negara asing (WNA) asal Rohingya yang diduga ikut dalam perjalanan ilegal dari Malaysia.

Baca Juga:

• Toyota Gazoo Racing Indonesia Dominasi Hari Pertama Rally 2025 di Rambung Sialang
• Sharia Investment Week 2025: Edukasi Investasi Syariah Bertema Kekinian

Dalam siaran pers yang diterima SIB News Network (SNN), penangkapan tersebut bermula saat Tim F1QR Lanal TBA melaksanakan patroli dan mendeteksi sebuah kapal tanpa penerangan yang melintas mencurigakan, yang berujung pada aksi pengejaran dan penangkapan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal tersebut diketahui merupakan kapal motor tanpa nama GT. 07, yang membawa 71 PMI non-prosedural, termasuk seorang anak perempuan berusia 6 tahun dan seorang WNA Rohingya.

Baca Juga:

• Thai Air Asia Terbang Perdana Bandara Kualanamu ke Phuket-Thailand
• Polisi Ringkus 3 Kurir Narkoba Jaringan Malaysia, 20 Kg Sabu dan 58.750 Butir Pil Ekstasi Disita

Selanjutnya, kapal beserta seluruh penumpangnya dikawal menuju Posal Tanjung Tiram untuk pendataan awal, sebelum akhirnya dibawa ke Mako Lanal Tanjung Balai Asahan.

Komandan Lanal TBA, Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha, membenarkan adanya penangkapan tersebut.

"F1QR Lanal TBA telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 71 PMI non-prosedural. Di antara mereka, terdapat satu anak serta seorang WNA Rohingya. Saat ini, seluruhnya masih dalam proses pemeriksaan di Lanal TBA," ujarnya.

Setelah proses pemeriksaan dan pendataan selesai, lanjutnya, para PMI non-prosedural diserahkan ke Imigrasi Kelas II B Tanjung Balai Asahan sesuai prosedur yang berlaku," (*)