Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 25 Juni 2025

Polres Asahan Gelar Ekshumasi Jenazah Pandu Siregar

Franky Simarmata - Selasa, 18 Maret 2025 10:34 WIB
245 view
Polres Asahan Gelar Ekshumasi Jenazah Pandu Siregar
Foto SNN/Franky Simarmata
Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sumut saat menggelar ekshumasi jenazah Pandu Brata Siregar di Dusun I, Desa Sordang Baru Parlakitangan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/03/2025).
Asahan(harianSIB.com)

Polres Asahan, Minggu (16/3/2025) menggelar ekshumasi jenazah almarhum Pandu Brata Syahputra Siregar (18) siswa kelas XII SMA Swasta Panti Budaya Kisaran, yang diduga dianiaya oknum aparat. Pandu Brata sakit diduga setelah ditendang saat pembubaran kelompom pemuda yang melakukan balap lari.

Korban saat itu bersama 9 orang temannya melihat balap lari di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, tepatnya di samping jalan PT.Sintong mengarah Pardomuan pada Sabtu malam, 8 Maret 2025.

Baca Juga:

Pembongkaran jenazah Pandu Brata Siregar yang dilakukan tim forensik RS Bhayangkara itu berlangsung lebih kurang empat jam. Dokter Forensik RS Bhayangkara dr. Ismurizal SpF mengaku menemukan beberapa beberapa bercak merah. "Sudah kita otopsi, sudah kita lihat dan ambil yang diperlukan. Nanti dirangkum semua, dan hasilnya kemungkinan paling lambat dua minggu," ungkap dr.Ismurizal saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Pandu Brata Siregar bersama 9 temannya melihat aksi balap lari yang sedang berlangsung. Petuga Polsek Simpang Empat yang saat itu piket mendapat laporan dari masyarakat kemudian turun ke lokasi membubarkan aksi tersebut.

Baca Juga:

Kedatangan personil Polsek Simpang Empat membuat kelompok pemuda itu kocar-kacir termasuk Pandu bersama 9 orang temanya. Akhirnya, dia dan teman-temannya berpencar. Pandu yang saat itu dibonceng temannya kambam lima, duduk diurutan nomor empat. Polisi ini mengejar sepeda motor yang dia tumpangi bersama temannya. Dalam jarak beberapa kilo meter kemudian, polisi diduga membuang tembakan peringatan ke atas.


Karena ketakutan, temannya yang diurutan kelima lompat dari sepeda motor yang dikejar tiga polisi dengan mengendarai 2 unit sepeda motor. Melihat temannya lompat, dalam jarak beberapa kilometer kemudian, Pandu yang merupakan anak ke empat dari empat bersaudara inipun lompat dari kereta yang ditumpanginya. Pandu pun dibawa ke Polsek Simpang Empat setelah sempat dibawa ke Puskesmas.

Pada Minggu pagi sekira pukul 10:00 WiB, Pandu Brata Syahputra Siregar dijemput seorang temannya dan Maruli Manurung mantan Anggota DPRD Asahan.

Pandu saat itu dalam keadaan lemas. Lantas, teman korban dan Maruli Manurung membawanya ke rumah kosan Pandu di Jalan Perumahan Aulia Permai 2 Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Senin pagi (10/03/2025), ibu angkat Pandu membawanya ke RSUD HAMS Kisaran.


Di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Asahan ini, Pandu sempat dirawat dan dirontgen oleh dokter yang menanganinya. Sekira pukul 17:00 WIB, Pandu Brata Syahputra Siregar menghembuskan nafas terakhirnya.
Pada Selasa (11/03/2025) jenazah Pandu Brata Syahputra Siregar dikebumikan di Dusun I, Desa Sordang Baru Parlakitangan.

Ekshumasi jenazah Pandu Brata Syahputra Siregar dihadiri Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi SIK, Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam Yanuar Lufti, Kuasa hukum keluarga korban, Kepala Desa Sordang Baru dan ratusan warga

Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi saat diwawancarai sejumlah wartawan, Minggu (16/3/2025) usai dilakukan ekshumasi mengatakan, pihaknya masih melakukan sidik dan lidik.

Sementara itu, Sincai Nuarika Siregar kakak almarhum beserta keluarga membantah Pandu pemakai narkoba.


"Adikku ini tidak mengkonsumsi narkoba apapun. Adikku ini seorang atlit dan pintar memasak. Dan tahun ini dia punya cita-cita akan masuk TNI," ujar Sincai dengan mata berkaca-kaca.

Dia berharap, siapa saja yang terlibat menganiaya adiknya segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku secara transparan dan tidak ada yang ditutup- tutupi.

Terpisah, Pengacara keluarga korban Romanus Marbun SH, didampingi Chrisye Bagus Yesaya Sitorus SH dan Johannes Purba SH, saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa pada Jumat,14 Maret 2025, pihaknya bersama GMKI Kabupaten Asahan dan Aktivis Pemuda Asahan telah mendampingi keluarga almarhum Pandu Brata Syahputra Siregar membuat laporan di Propam Polda Sumatera Utara terkait adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum aparat.

Penyidik telah mengambil keterangan beberapa saksi.


" Kita berharap kepada pihak kepolisian agar mengungkap kasus ini seterang-terangnya. Kita akan menyurati Kompolnas, LPSK dan Komisi III DPR-RI. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Asahan untuk turut serta mengawal kasus ini," ucapnya.

GMKI Kabupaten Asahan yang di komandoi Chrisye Bagus Yesaya Sitorus SH, dan Ketua GMNI Kabupaten Asahan Josua Tamba, menyatakan akan mengawal kasus ini sampai keluarga korban mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
RI Harus Siap Perang

RI Harus Siap Perang

Bandung(harianSIB.com)Dinamika global dan konflik di Timur Tengah menjadi sorotan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Jenderal bintang