Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Warga Pasar Lombang Bersusah Payah Hadapi Banjir Setiap Musim Penghujan

Robert Nainggolan - Kamis, 17 April 2025 16:58 WIB
998 view
Warga Pasar Lombang Bersusah Payah Hadapi Banjir Setiap Musim Penghujan
Kepala Desa Pasar Ujung Batu, H. Jumpa Taufik Hasibuan (bertopi) didampingi Kasi Pemerintahan, Raja Mahmud Lubis dan Tokoh Pemuda, Lobe Aliamsyah menunjukkan lokasi bronjong sungai Batang Sosa yang rusak. dok/SNN
Palas(harianSIB.com)
Pasar Lombang, Desa Pasar Ujung Batu, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, menjadi saksi bisu kisah pahit 200 kepala keluarga yang terus berjuang melawan bencana banjir. Mereka telah bertahan lebih dari sepuluh tahun di sepanjang bantaran Sungai Batang Sosa, yang kerap meluap saat musim penghujan tiba.

Setiap musim penghujan datang, warga Pasar Lombang tidak bisa memprediksi kapan rumah-rumah mereka akan terendam air. Tak peduli siang atau malam, mereka harus siap mengungsi dan menyelamatkan barang-barang berharga.

"Bukan karena pilihan, tetapi karena tidak ada jalan lain selain bertahan di bawah bayang-bayang luapan sungai ini," ujar Kepala Desa Pasar Ujung Batu, H. Jumpa Taufik Hasibuan, didampingi Kasi Pemerintahan Raja Mahmud Lubis dan tokoh pemuda setempat, dalam dialog dengan SNN, Kamis (17/4/2025).


Baca Juga:

Dokumentasi pemukiman warga di Pasar Lombang, Desa Pasar Ujung Batu, yang terdampak banjir luapan sungai Batang Sosa sejak lebih dari satu dekade terakhir.dok/SNN.

Baca Juga:
Menurut H. Jumpa, meski sudah ada infrastruktur bronjong yang dibangun, banjir tetap menyerang karena debit air yang besar. Rumah-rumah tergenang, aktivitas warga lumpuh total, dan harapan kecil mereka pun hanyut bersama arus Sungai Sosa yang meluap.

"Ini bukan hanya soal air, tetapi soal ketidakpastian hidup. Dalam waktu kurang dari 24 jam, rumah-rumah kita bisa terendam," katanya dengan nada lirih.

Setelah lebih dari sepuluh tahun bertahan, pemerintah desa bersama warga Pasar Lombang kini menyerukan permintaan yang sudah lama mereka pendam. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Palas untuk membangun infrastruktur penanggulangan banjir yang lebih layak, kokoh, dan tahan lama.

"Kami memohon dibangun infrastruktur sepanjang satu kilometer dengan tinggi sekitar empat meter untuk menahan ganasnya air Sungai Sosa," tegas H. Jumpa.

Infrastruktur bronjong yang ada saat ini sudah rusak di beberapa titik dan tidak mampu menahan debit air yang besar. Warga tidak sanggup lagi terus hidup dalam ketidakpastian ini.

Dalam pertemuan dengan jurnalis SNN, warga Pasar Lombang juga mengutarakan harapan mereka agar pemerintah daerah tidak hanya memperhatikan masalah ini sebagai persoalan sehari-hari, tetapi juga merancang solusi jangka panjang yang mampu mengurangi dampak bencana banjir.

"Sampai kapan kita harus terus begini?" tanya H. Jumpa, menatap Sungai Sosa yang tenang pagi itu, namun menyimpan amarah yang bisa datang kapan saja.

Masyarakat Pasar Lombang berharap, kisah mereka yang nyaris terlupakan oleh waktu dan pengambil kebijakan bisa mendapat perhatian serius dari pemerintah. Mereka ingin hidup dengan lebih layak, tanpa harus selalu mengungsi dan merasa ketakutan setiap musim penghujan tiba.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru