Tebingtinggi (
harianSIB.com)
Wali Kota Tebingtinggi, H. Iman Irdian Saragih, menghadiri Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025 yang digelar di Pendopo Balairung, Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Selasa (29/4/2025).
Baca Juga:
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Iman Irdian Saragih menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan Wali Kota Bukittinggi, H. Muhammad Ramlan Nurmatias. Ia hadir bersama istri, Ny. Susmira Wanti Iman Irdian Saragih, yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi.
Baca Juga:
"Kami sangat mengapresiasi penyambutan luar biasa dari Wali Kota Bukittinggi Bapak Ramlan Nurmatias, yang sukses menjadi tuan rumah Muskomwil ini," ujar Iman.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah serta perlunya gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan.
Muskomwil I
APEKSI 2025 menjadi forum konsolidasi menjelang pelaksanaan Munas APEKSI yang akan digelar di Surabaya pada Mei mendatang. Para kepala daerah yang hadir membahas berbagai isu strategis, mulai dari tata kelola pemerintahan, pengembangan ekonomi daerah, hingga kontribusi terhadap agenda nasional.
Rangkaian kegiatan Muskomwil turut diramaikan dengan gala dinner di kawasan perbukitan Bukittinggi, pembukaan City Expo, pawai nudaya, pertunjukan seni, olahraga bersama, serta penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Acara ini dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri (
Wamendagri),
Bima Arya Sugiarto, dan dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon serta perwakilan dari 24 pemerintah kota se-Sumatera.
Dalam arahannya,
Wamendagri menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintah daerah dan pusat demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sebagai bawahan, kita harus memahami gagasan besar pemimpin kita," tegas Bima Arya.
Ia juga menyoroti stagnasi Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah sejak 1985, dan menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang mendorong pertumbuhan ekonomi dua digit selama satu dekade ke depan untuk keluar dari 'middle income trap'.
"Otonomi daerah adalah jembatan emas menuju kemakmuran. Diperlukan sinkronisasi, sinergi, dan akselerasi pembangunan," imbuhnya.
Bima Arya turut menekankan, program nasional seperti Asta Cita harus sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah, dengan efisiensi fiskal sebagai salah satu kunci utama.
Ia juga memastikan kesiapan Kementerian Dalam Negeri untuk menampung aspirasi seluruh kepala daerah.
"Jika ada masukan, saran, atau keluhan, silakan sampaikan ke Kemendagri. Kami siap menampung semua aspirasi," tutupnya. (*)