Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 04 Juni 2025

Bupati Simalungun Ziarah ke Makam Pelopor dan Tokoh Pendidik Simalungun Op Guru Jason Saragih

Jheslin M Girsang - Minggu, 04 Mei 2025 16:02 WIB
454 view
Bupati Simalungun Ziarah ke Makam Pelopor dan Tokoh Pendidik Simalungun Op Guru Jason Saragih
Foto : Dok/Joe
Bupati Simalungun Dr H Anton Achmad Saragih ziarah sekaligus meresmikan renovasi makam pelopor dan tokoh pendidik Simalungun, Op Guru Jason Saragih, Jumat (02/05/2025).
Simalungun (harianSIB.com)

Bupati Simalungun Dr H Anton Achmad Saragih ziarah ke makam pelopor dan tokoh pendidik Simalungun, Op Guru Jason Saragih. Giat itu bagian dari rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan mengusung tema, partisipasi semesta wujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Baca Juga:

Ziarah yang dilaksanakan pada Jumat (02/05/2025) turut dihadiri Ny Darmawati Anton Achmad Saragih, Wakil Bupati Simalungun Benny Gusman Sinaga bersama istri Ny Rospita Benny Gusman Sinaga serta para pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Dalam kegiatan itu, Bupati Simalungun juga meresmikan renovasi makam Op Guru Jason Saragih sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengabdian tokoh pendidikan tersebut.

Baca Juga:


Sebelumnya, rangkaian kegiatan Hardiknas di Kabupaten Simalungun juga diisi dengan upacara dan pengumuman pemenang olimpiade sains nasional tingkat SD dan SMP serta penyerahan hadiah kepada para pemenang.

Melalui momentum ini, Bupati Simalungun menekankan pentingnya menjadikan Hardiknas sebagai dorongan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Simalungun.

"Peringatan Hari Pendidikan kali ini bukan sekadar seremoni, tetapi harus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pendidikan adalah masalah bersama. Karena itu, diperlukan peran serta seluruh stakeholder bukan hanya pemerintah, namun juga dukungan dari orangtua dan tenaga pendidik selaku mentor di lembaga pendidikan," ucap Bupati.


Ia juga menegaskan, bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam program prioritas pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden Prabowo. Sesuai program tersebut, pendidikan harus dikuatkan di semua lini, dan harus dimulai sejak usia dini.

Bupati juga menggaris bawahi isi pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara tanpa diskriminasi.


"Pendidikan harus mampu membentuk pribadi yang berakhlak mulia, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan serta berbagai kecerdasan untuk meraih kesejahteraan dan kebahagiaan," tambahnya.

Disebut, peringatan Hardiknas di Kabupaten Simalungun tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.

"Jadi, ziarah ke makam Guru Jason Saragih menjadi pengingat akan pentingnya dedikasi dan pengabdian dalam dunia pendidikan serta inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui pendidikan berkualitas," ujarnya.


Op Guru Jason Saragih merupakan tokoh penting dalam sejarah pendidikan Simalungun. Dia lahir pada tahun 1883 di Nagakasiangan (sekarang masuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai). Jason Saragih adalah putra dari pasangan Balim Saragih dan Urow br Purba. Ayah maupun kakeknya yang bernama Mula Saragih sama-sama merupakan Panglima Raja Raya.

Perjalanan Jason Saragih sebagai pendidik dimulai setelah ia melihat banyak anak-anak dan pemuda di daerahnya yang tidak mendapat pendidikan. Keprihatinannya mendorong ia untuk menemui Pendeta August Theis, penginjil Eropa pertama yang datang ke Simalungun. Atas saran sang pendeta, Jason Saragih memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai mandor dan berangkat ke Depok, Pulau Jawa untuk mengikuti Pendidikan Guru pada 1 Juli 1911.

Selama empat tahun, ia belajar di Depok dan lulus dengan menyandang gelar Diploma Guru. Sekembalinya ke Pematang Raya, Simalungun ia memulai kariernya sebagai guru bantu di Zending Volkschool dan kemudian diangkat sebagai kepala sekolah di Zendings Vervolgschool (sekolah lanjutan). Dedikasi Jason Saragih terhadap pendidikan ditunjukkan dengan kesediaannya menjemput langsung murid-muridnya ke rumah masing-masing untuk berangkat ke sekolah dan belajar.

Pada tanggal 3 September 1928, bersama sejumlah tokoh Simalungun di Pematang Raya, Jason Saragih mendirikan "Komite Na Ro Marpondah" dan diangkat menjadi ketua komite yang bertugas menerjemahkan buku-buku pendidikan ke dalam bahasa Simalungun (Rudang Ragi-Ragian).


Pengabdiannya sebagai guru berlangsung selama 43 tahun sebelum pensiun pada 1 Februari 1958. Meski sudah pensiun, hasratnya sebagai pendidik tidak pernah surut dan ia tetap melanjutkan pengabdiannya untuk mengajar.


Dua bulan setelah Guru Jason Saragih meninggal dunia pada 30 Maret 1963, Bupati Simalungun saat itu, Radjamin Poerba BC HK, melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 305/1963-Uod- tanggal 29 Mei 1963, memberikan gelar penghormatan "Pelopor/Bapak Pendidik Simalungun" kepada almarhum. Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa dan kegiatan-kegiatan Jason Saragih yang telah mengabdikan diri demi kemajuan anak-anak dan generasi muda Simalungun.

Pemerintah Kabupaten Simalungun juga telah mengabadikan nama Jason Saragih sebagai nama jalan di Kota Pematangsiantar dan Sondi Raya serta melakukan renovasi makam dan pembangunan gapura yang diresmikan oleh Bupati Simalungun dalam kunjungan ziarah baru-baru ini. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru