
Warga Nyalakan Lilin dan Tabur Bunga untuk 10 Korban Unjuk Rasa
Medan(harianSIB.com)Rentetan unjuk rasa yang menolak tunjangan rumah untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) berujung pada ja
Para eksekutif dan perwakilan dari ketiga perusahaan memulai kunjungan di pabrik kelapa sawit Aek Nabara, yang dikelola oleh PT Supra Matra Abadi, salah satu unit usaha Asian Agri. Pabrik ini berperan penting dalam program SMILE, dengan memproses tandan buah segar (TBS) sekaligus menjembatani petani swadaya peserta program dengan perusahaan Kao dalam rantai pasokan.
Baca Juga:
"Di Kao, kami percaya pada filosofi Genba yaitu turun langsung ke lapangan untuk memahami situasi sepenuhnya. Sangat penting bagi kami untuk melihat secara langsung bagaimana minyak kelapa sawit diproduksi. Sebagai bahan baku utama dalam bisnis kami, minyak kelapa sawit memiliki nilai strategis. Kami melihat Asian Agri dan Apical sebagai mitra utama. Kunjungan ini mencerminkan komitmen bersama untuk mencapai hasil yang lebih baik," ujar Kenji Terasawa, Vice President Procurement Kao Corporation.
Sebagai bagian dari kunjungan, tim meninjau upaya ketertelusuran (traceability) dan praktik berkelanjutan di fasilitas produksi, diskusi pun digelar untuk membahas tantangan yang dihadapi petani kecil dalam memenuhi standar sertifikasi, serta mencari cara memperkuat dukungan teknis, kemitraan, dan perancangan fase lanjutan dari program ini.
Baca Juga:
Tor Mooi See, Head of Sustainability Apical Group, mengatakan kunjungan ini merupakan kesempatan penting untuk mengevaluasi program SMILE dan menentukan fase lanjutan.
Di hari kedua, ketiga perusahaan meresmikan kantor baru koperasi desa di Kabupaten Labuhanbatu. Kantor ini dibangun dengan dana yang berasal dari pembayaran premi penjualan TBS melalui program SMILE. Bangunan tersebut menjadi simbol kerja keras petani dan kekuatan kolaborasi dalam mendorong kemandirian serta keberlanjutan.
Peresmian acara dihadiri oleh lebih dari 100 petani dan tamu undangan. Acara dimulai dengan tarian tor-tor khas Batak, yang kemudian diikuti dengan pengalungan kain ulos kepada perwakilan dari Asian Agri, Apical, dan Kao sebagai bentuk penghormatan adat Batak. Kemudian, dilakukan pemotongan pita, tumpeng, serta penandatanganan prasasti untuk menandai resmi dibukanya gedung koperasi.
"Kantor baru ini bukan sekadar bangunan. Ini adalah buah dari kerja keras bertahun-tahun dalam program SMILE. Di sini, kami akan berkumpul, belajar, dan terus berkembang bersama sebagai koperasi," kata Khairul Anam, Kepala Koperasi.
Para petani menyampaikan apresiasi atas program ini, yang dinilai telah secara bertahap mengubah cara mereka mengelola kebun. Mereka mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan membantu mereka memahami pentingnya pencatatan, menerapkan praktik pertanian terbaik, dan mengikuti proses menuju standar sertifikasi.
"SMILE bukan hanya tentang dukungan. Program ini memberikan kami kepercayaan diri bahwa kami dapat menjadi bagian dari rantai pasokan global yang berkelanjutan dan transparan," tambah Khairul.
Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri, menyebut bahwa kolaborasi Asian Agri, Apical, dan Kao telah memberikan hasil signifikan.
"Program SMILE membuktikan bahwa dengan bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan dukungan kelembagaan, para petani bisa berkembang secara ekonomi, sosial, dan berkelanjutan. Pembentukan koperasi ini adalah bukti nyata dari progres tersebut," ujarnya.
Melalui NPO Caux Round Table (CRT), Kao memperkenalkan Suara Petani, sebuah mekanisme pengaduan yang menjadi saluran resmi bagi petani untuk menyampaikan aspirasi, saran, dan keluhan mereka. Platform ini memperkuat komunikasi yang terstruktur dan dapat ditindaklanjuti, sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi di lapangan.
Sesi interaktif juga diadakan dengan para petani untuk mengumpulkan masukan mengenai program ini. Dalam sesi tersebut, para petani berbagi testimoni tentang peningkatan praktik pertanian mereka, yang berdampak pada hasil panen yang lebih baik dan ketahanan ekonomi rumah tangga yang lebih kuat.
"Kami percaya bahwa perhatian terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan adalah kunci dari kesejahteraan yang sejati. Melalui inisiatif ini, kami ingin menekankan bahwa menjaga kebersihan tangan bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga untuk melindungi keluarga dan meningkatkan rasa percaya diri," kata Kenji Terasawa.
Program SMILE adalah wujud komitmen jangka panjang Asian Agri, Apical, dan Kao untuk menciptakan rantai pasokan kelapa sawit yang lebih inklusif dan bertanggung jawab. Program ini sejalan dengan pilar pertama Asian Agri 2030, yakni Kemitraan Petani, dan pilar keempat Apical 2030, yaitu Pertumbuhan Inklusif.
Hingga saat ini, SMILE telah melibatkan 3.489 petani swadaya, dengan 1.373 di antaranya berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO. Program ini mendukung target Asian Agri untuk bermitra dengan 5.000 petani swadaya bersertifikat pada tahun 2030.(*)
Medan(harianSIB.com)Rentetan unjuk rasa yang menolak tunjangan rumah untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) berujung pada ja
Tigabalata(harianSIB.com)Badan Usaha Milik Nagori (Desa) Pinang Ratus, Kecamatan Jorlanghataran, Kabupaten Simalungun saat ini bergerak di b
Pematangsiantar(harianSIB.com)Ribuan orang ikut Fun Walk Yubileum 75 Tahun Seminari Menengah Christus Sacerdos (SMCS) yang diadakan Jumat
Sibolga(harianSIB.com)Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik diwakili Asisten Aslan Efendi melakukan launching buku berjudul Perjuan
Tigadolok(harianSIB.com)Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Rony Reynaldo Situmorang meminta para aparatur Desa Marihatdolok, Kecamatan Do