Pegawai PLN UP3 Sibolga Ditemukan Tewas di Kamar Kosnya

Sibolga(harianSIB.com)
Seorang pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Sibolga ditemukan tewas di dalam kamar kos nya yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Aek Manis, Kota Sibolga pada Rabu (7/5/2025) sekira pukul 10.00 WIB.

Informasi dihimpun SNN dari warga sekitar, LN (42) menyampaikan bahwa jenasah yang ditemukan tewas merupakan salah satu anak kos yang bekerja sebagai pegawai PLN Sibolga.

Dia katakan, awalnya dirinya maupun warga sekitar tidak mengetahui peristiwa itu sampai pihak kepolisian dan ambulans berhenti di depan rumah bertingkat berwarna kuning milik Jamil, datang menjemput jenazah.

Baca Juga:

• Petugas Pos Satkamling "Main" Dam Batu di Kantor Polisi
• Buruh TKBM Pelabuhan Pelindo Sibolga Terima Bansos Hari Bhayangkara

"Kita gak tahu kalau ada yang meninggal, tiba-tiba datang polisi dan ambulans untuk membawanya ke Rumah Sakit FL Tobing, lalu ramailah tadi disini. Itupun cepat kali mayatnya dimasukkan ke mobil ," ungkapnya.

Lanjut LN, insiden itu sempat mengundang perhatian warga lainnya maupun pengendara yang sedang melintas hingga menimbulkan kemacetan arus lalulintas.

Baca Juga:

• Polres Sibolga Gelar Donor Darah Sambut Hari Bhayangkara Ke-79
• Dua Terduga Pencurian Kabel Tower Diamankan Polsek Pandan

Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, Kasi Humas Polres Sibolga, Iptu Suyatno membenarkan kejadian penemuan mayat dalam kamar kost nomor 5 milik Jamil Zebtumori.

Suyatno menuturkan, sesuai identitas yang dimiliki korban bernama Mhd. Ibnu Sholeh (33) Karyawan BUMN PT PLN (Persero) UP3 Sibolga, warga Kelurahan Rengas Pulau Link.24, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan diduga meninggal karena sakit.

Kasi Humas Polres Sibolga juga mengungkapkan kronologis kejadian kepada SNN, Rabu (7/5/2025) pukul 14.42 via WhatsApp.

"Istri korban yang berdomisili di Medan menelpon salah satu rekan kerjanya, Eko Wibowo, sebab handphone korban tidak aktif. Dikarenakan korban tidak masuk kerja hari ini, maka rekannya yang lain bernama Hartadi menyambangi ke kamar kosnya," ucapnya.

"Ditemani oleh dua rekannya yang lain, Hartadi menggedor pintu kamar namun tidak ada jawaban. Setelah mendapat izin dari penjaga kos, mereka bersama-sama mendobrak pintu secara paksa dan ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelas Suyatno.

Disampaikannya lebih lanjut, dari tempat indekos korban, personel Polres Sibolga telah mengamankan sejumlah barang kepemilikan korban. Dan dari hasil pemeriksaan visum bagian luar yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Autopsi Rumah Sakit Dr FL Tobing Sibolga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Dalam hal ini dr Okta Malau SPf menjelaskan pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda - tanda kekerasan fisik, diduga korban meninggal dikarenakan sakit," katanya.

Menurut Suyatno, pihak keluarga tidak merasa keberatan dan telah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi dan selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka di Kota Medan. (*)