Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban, Lapas Kotapinang Cek Branggang dan Teralis Ruang WBP

Kotapinang(harianSIB.com)

Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Kotapinang Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan keamanan demi terciptanya Lapas yang aman dan kondusif.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni, pengecekan teralis kamar hunian hingga areal branggang Lapas. Pentingnya fungsi kontrol dan pengawasan pada setiap area vital di Lapas menjadi tugas prioritas petugas Lapas.

Kegiatan pengecekan bangunan Lapas dimulai dari teralis, tembok, Beranggang, saluran irigasi, sebagai tindakan deteksi dini dan upaya pengecekan kondisi kelayakan ataupun kerusakan yang dapat membahayakan keamanan di Lapas Kotapinang.

Baca Juga:

• Batal Bebas, WN China Pencuri 774 Kg Emas Dieksekusi ke Lapas Pontianak
• Menteri Imipas soal Lokasi 13 Lapas Baru: Nusakambangan hingga Solo

Dalam Kegiatan Perawatan dan pengecekan teralis dan areal branggang ini sebagai langkah antisipatif meminimalisir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban dalam Lapas Kotapinang.

Pemeriksaan teralis ini dilakukan secara rutin guna mengecek ada tidaknya teralis yang keropos, berkarat, ataupun rumput liar yang menempel pada teralis.

Baca Juga:

• Makan Bareng Napi, Menteri Agus Sampaikan Pesan Keras di Lapas Medan
• Kalapas Sibolga Optimis Kembangkan Kemandirian Peternakan Warga Binaan

Kepala Lapas Kotapinang, Loviga Ferdinanta Sembiring SH MH, Rabu (14/05/2025) mengatakan, kegiatan dilakukan secara rutin baik oleh Petugas Keamanan dan Ketertiban maupun dari Regu penjagaan Lapas Kotapinang guna mendeteksi dini terjadinya gangguan Keamanan dan Ketertiban dalam Lapas.

"Tindakan ini sangat penting dalam menjaga kondusifitas dan mencegah potensi pelarian atau gangguan lainnya,"kata Loviga

Dijelaskan, kegiatan rutin tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi teralis dan tembok dalam kondisi kokoh agar tidak dimanfaat kan warga binaan untuk melakukan tindakan pelanggaran.

"Kami rutin memastikan seluruh teralis dalam kondisi baik, kokoh, dan tidak mengalami kerusakan yang bisa dimanfaatkan untuk tindakan pelanggaran oleh warga binaan,"katanya (*)