Puting Beliung Terjang Agara, 14 Rumah Rusak

Kutacane (harianSIB.com)

Sedikitnya 14 rumah warga di beberapa desa di Kabupaten Aceh Tenggara rusak akibat diterjang puting beliung pada Jumat (30/5/2025) malam.

Kalaksa BPBD Aceh Tenggara Mohd Asbi ST MM kepada harianSIB.com Sabtu (31/5/2025) menuturkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD menerima laporan dari warga, tentang kejadian cuaca ekstrim/angin puting beliung disertai hujan deras, di beberapa wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Juga:

• Tim BPBD dan Damkar Berhasil Padamkan Kebakaran Lahan di Tapteng
• Bupati dan Wabup Sergai Tepati Janji, Bangun Kembali Rumah Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Berdasarkan kesaksian warga, angin kencang disertai hujan deras, terjadi sejak pukul 19.00 WIB, angin kencang tersebut mengangkat atap rumah-rumah warga, mengakibatkan beberapa unit rumah mengalami kerusakan, atap rumah korban terbang terbawa angin.

Angin kencang disertai hujan deras juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang, menutup jalan umum, dan mengenai kabel listrik PLN, sehingga mengakibatkan listrik PLN di wilayah Kecamatan Lawe Bulan dan sekitarnya padam hingga pukul 22.35 WIB tadi malam.

Baca Juga:

• Puting Beliung Terjang Seirampah, 45 Rumah Rusak dan 4 Warga Terluka
• Wakil Wali Kota Medan Serahkan Bantuan kepada Korban Puting Beliung

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sebanyak 14 KK atau 64 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat, katanya.

Asbi menjelaskan, akibat peristiwa tadi malam itu di Desa Batu Mbulan Baru Kecamatan Babussalam ada 9 rumah yang rusak, masing masing milik Saliman, Rudi Tampu, Adi Syahputra, Asrul Mursalin, Syahrum, Abdul Iman, Sastra Firdaus, Khairudin dan rumah milik Parul Amin.

Kemudian di Desa Alas Meracar Kecamatan Babussalam ada dua rumah yang rusak, milik Matjuar dan Ferry Susanto.

Selanjutnya, di Desa Kuta Tinggi Kecamatan Badar ada 1 rumah milik Kahirul Fajri Desky, sementara di Desa Kaya Pangur Kecamatan Deleng Pokhkison ada 2 rumah masing masing milik Zulkifli dan Nuraini.

Saat ini petugas kita sedang melakukan pendataan, berapa sebenarnya kerugian yang ditimbulkan bencana tersebut, pungkas Asbi(**).