Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Limbah PT RAS Diduga Cemari Sungai Bahbolon, Warga Desa Bartong Sergai Resah

* Humas PKS PT RAS Jawab Pertanyaan Wartawan Tidak Sesuai Konteks
Bonny Wenles Adimanta Sembiring - Senin, 09 Juni 2025 16:24 WIB
1.875 view
Limbah PT RAS Diduga Cemari Sungai Bahbolon, Warga Desa Bartong Sergai Resah
Foto: harianSIB.com/Bonny Sembiring
Beginilah kondisi limbah di salah satu kolam penampungan milik PKS PT RAS yang nantinya diduga akan dibuang ke aliran Sungai Bahbolon pada waktu-waktu tertentu. Foto diambil, Senin (9/6/2025).

"Seharusnya pihak pabrik paham dan taat terhadap regulasi lingkungan. Tapi kenyataannya malah sebaliknya," tegasnya.

Dari situasi itu, Heriandi Damanik berharap pihak PKS PT RAS dapat sesegera mungkin mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Sehingga, kondisi Sungai Bahbolon tetap asri dan masyarakat Desa Bartong tidak lagi merasakan bau tak sedap serta mendengar suara bising yang dikeluarkan mesin pengolahan kelapa sawit milik PT RAS," harapnya.

Baca Juga:

Kabid Lingkungan Hidup Pemkab Sergai, Boy Sihombing, ketika dikonfirmasi mengetahui keresahan yang dialami warga Desa Bartong itu. Namun, pihaknya tak mampu berbuat banyak lantaran sampel air Sungai Bahbolon sewaktu terkontaminasi limbah cair diduga milik PKS PT RAS tidak dimiliki masyarakat.

"Saat itu, bukti-bukti dugaan pencemaran yang ada pada masyarakat hanya video dan foto. Oleh karenanya, kita sudah mengedukasi masyarakat apabila ke depannya ada temuan serupa supaya mengambil sampel airnya untuk diuji ke laboratorium dan ditindaklanjuti," katanya

Baca Juga:

Terpisah, Humas PKS PT RAS Jaramel Purba, saat dihubungi melalui selulernya terkait keberadaan limbah PT RAS yang mengakibatkan warga Desa Bartong resah, menjawab pertanyaan wartawan tidak sesuai dengan konteks. Malah, Jaramel Purba mencatut dan menjual nama Kabiro SIB Tebara, Humala Siagian dengan tujuan yang tidak jelas.

"Tanya saja sama si Humala. Oke ya," katanya singkat. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru