Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Menelisik 100 Hari Kerja Masinton-Mahmud

Rosianna Anugerah Hutabarat - Selasa, 10 Juni 2025 14:34 WIB
1.280 view
Menelisik 100 Hari Kerja Masinton-Mahmud
Ist/SNN
Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi Lubis.
Tapteng(harianSIB.com)

"Tapteng Naik Kelas" tiga kata yang bisa dianggap ajaib, karena terbukti mampu menghipnotis warga Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Pemilukada tahun 2024 lalu.

Pasalnya, jargon tersebut mampu menghantarkan Masinton Pasaribu-Mahmud Lubis sebagai pemenang Pilkada Tapteng 2024, dengan keunggulan mutlak di 17 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Tapanuli Tengah.

Baca Juga:

Bukti warga sangat mengidamkan sosok pemimpin yang dapat menyuguhkan perubahan dan melanjutkan perbaikan tata kelola birokrasi, juga pengungkapan kasus korupsi, maupun penyimpangan penggunaan dana desa yang telah dimulai diperangi Penjabat Bupati Sugeng Riyanta.

100 hari masa kerja Masinton-Mahmud telah berlalu, warga sepertinya tidak sabar menanti hasil kinerja yang signifikan pasangan kepala daerah baru tersebut. Mereka (warga) mulai lantang bersuara menagih janji-janji kampanye yang pernah digaungkan.

Baca Juga:

Suara sumbang mulai terdengar di akun media sosial 'Tapteng Bersatu Untuk Perubahan'. Seperti yang dituliskan oleh Abu Nisa Abu dalam akun facebooknya "Wahai Bupati Tapanuli Tengah yang kuat diduga memiliki penyakit amnesia juga disinyalir sudah terima upeti dari pelaku kejahatan ilegal fishing pukat trwol dan bom ikan di perairan Tapanuli Tengah. Dimana nurani mu pak bupati yang masyarakat menyebut ucapan basmi ilegal fishing pukat trwol dan bom ikan di perairan Tapanuli Tengah itu hanya omon-omon belaka. Semakin parah," tulisnya 7 Juni 2025 lalu.

Saat dikonfirmasi SNN, Abu Nisa membenarkan jika itu merupakan tulisannya yang bertujuan untuk mengkritisi kinerja Masinton-Mahmud, yang dianggapnya lamban memberantas tindakan distructive fishing di perairan Tapanuli Tengah.

"Saya sebagai penyambung lidah, saya punya kuasa. Apa yang diucapkan masa kampanye itu yang dituntut nelayan. Yang jelas-jelas dimana pun itu berada tidak ada lagi pukat trawl atau bom ikan. Masa berada markasnya atau beroperasi di Tapanuli Tengah," ucapnya, Senin, (9/6/2025) pukul 19.21 WIB.

Apa saja yang telah dilakukan Masinton-Mahmud? Salah satu janji kampanye Masinton, memperhatikan nelayan tradisional yang terdampak kejahatan pelaku pukat trawl juga kapal yang menggunakan alat tangkap peledak yang diduga telah beroperasi selama puluhan tahun lamanya. Mantan anggota parlemen senayan itu juga telah berkoordinasi dengan Danlanal Sibolga sebagai aparat penegak hukum dan pengamanan keamanan wilayah laut.

Meningkatkan pelayanan publik. Baru-baru ini, Pemkab Tapteng menerapkan Absensi Presensi Online guna mendisplinkan kehadiran ASN saat bekerja demi meningkatkan pelayanan maksimal bagi warga.

Selain itu, mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN mulai dari perangkat desa, kelurahan hingga dalam ruang lingkup Pemkab Tapteng. Menghilangkan kebiasaan lama praktek jual beli jabatan dengan mengadakan seleksi terbuka untuk mengisi jabatan OPD. Dan yang paling ditunggu-tunggu oleh ASN Tapteng ialah bebas dari potongan pendapatan, tidak ada tradisi pungutan biaya setor menyetor.

Menata pengelolaan keuangan desa. Kini, dana Desa dikelola secara mandiri oleh desa tanpa harus bersandar kepada salah satu dinas. Masinton telah memerintahkan Inspektorat Tapteng agar mengaudit anggaran ketahanan pangan di masing-masing desa.

Kembali ke penilaian warga. Raju Firmanda Hutagalung, seorang aktivis pemuda di Tapteng menyebutkan, mengurus Tapanuli Tengah saat ini seperti mengurai benang kusut, diperlukan kesabaran dan keikhlasan untuk menyelesaikan apa yang menjadi persoalan.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru