Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025

Menelisik 100 Hari Kerja Masinton-Mahmud

Rosianna Anugerah Hutabarat - Selasa, 10 Juni 2025 14:34 WIB
1.632 view
Menelisik 100 Hari Kerja Masinton-Mahmud
Ist/SNN
Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi Lubis.

Menurutnya, sistem birokrasi yang buruk, mental ASN dan pejabat yang koruptif, masyarakat yang mendapatkan intimidasi hingga kriminalisasi setiap berupaya menyampaikan pandangan, kritik, hingga saran, alam demokrasi yang buruk, kepala desa yang dipaksa menjadi koruptor. Inilah yang diwariskan kepemimpinan sebelumnya.

"Warisan masalah dari kepemimpinan terdahulu membuat Tapteng harus merasakan kondisi seburuk ini hingga membuat bupati dan wakil bupati harus bekerja lebih ekstra untuk Tapanuli Tengah dari sektor ekonomi, pembangunan, hingga mentalitas masyarakat yang trauma atas kezaliman era pemerintahan yang lalu," ujar Sekretaris KNPI Tapteng itu.

Raju juga menyebutkan, Masinton bukan ibarat wayang yang dikendalikan oleh sang dalang, jadi warga bisa lega sembari menanti gebrakan selanjutnya. Kedua pemimpin tersebut juga bukan pemimpin yang anti kritik, apalagi kritikan yang menawarkan solusi.

Baca Juga:

Kesimpulannya yang ingin disampaikan adalah Masinton-Mahmud bukanlah pasangan maestro yang memimpin orkestra megah. Mereka datang dalam kondisi Tapteng yang carut marut.

Masinton juga bukan pesulap dengan mantra simsalabim. Namun Mahmud Lubis memulai pekerjaannya dengan kata bismillah. Dibutuhkan waktu, pikiran, dan kesabaran, untuk mengurai benang kusut yang ditinggal rezim terdahulu.

Baca Juga:

Masinton-Mahmud, seperti dua insan yang dipersatukan takdir Putusan MK, tidak akan terdistraksi dengan rumor yang beredar. Diyakini kedepan, duet handal yang menjadi idola warga Tapteng ini akan melakukan pergerakan cut inside, demi "Tapteng Naik Kelas, Adil Untuk Semua". (**)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru