Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Warga Bendung Sungai dengan Karung Pasir, Irigasi Balakka Sitongkon Kian Memprihatinkan

Robert Nainggolan - Minggu, 22 Juni 2025 19:14 WIB
187 view
Warga Bendung Sungai dengan Karung Pasir, Irigasi Balakka Sitongkon Kian Memprihatinkan
(Foto: harianSIB.com/Robert Nainggolan)
Sungai Batang Taris dibendung warga Kecamatan Lubuk Barumun secara swadaya agar elevasi air meningkat dan dapat memasuki saluran Irigasi Balakka Sitongkon. Foto diambil, Sabtu (21/6/2025).
Lubuk Barumun(harianSIB.com)
Krisis air mengancam ratusan hektare sawah di Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas). Warga terpaksa bergotongroyong membendung Sungai Batang Taris dengan karung-karung berisi pasir agar air bisa masuk ke saluran Irigasi Balakka Sitongkon, yang sudah bertahun-tahun tidak berfungsi.

"Irigasi itu mati. Jadi kami inisiatif sendiri. Kalau tidak, sawah kering semua," kata seorang petani Desa Hutaibus, Sabtu (21/6/2025).

Diketahui, jaringan Irigasi Balakka Sitongkon merupakan aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Irigasi ini seharusnya mengairi sekitar 230 hektare lahan persawahan yang tersebar di 12 desa, yakni Pasar Latong, Pagaran Jae Batu, Hutanopan, Bonal, Pagaran Malaka, Batang Tanggal Baru, Aek Latcat, Gunung Manobot, Batang Bulu Jae, Surodingin, Sangkilon dan Janji Lobi Lima.

Baca Juga:

Namun, akibat jebolnya tanggul di hulu Sungai Batang Taris, aliran air berbelok ke lahan sawit masyarakat dan tidak lagi masuk ke intake irigasi.

Suyetno, Kasi SDA CK UPTD PUPR Gunung Tua Dinas PUPR Sumatera Utara, membenarkan kondisi ini.

Baca Juga:

"Sudah kami usulkan rencana penyusunan DED penanganan tanggul pada P-APBD 2025. Saat ini belum ada kajian teknis khusus, tapi kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Padang Lawas, camat dan masyarakat untuk penanganan darurat," jelasnya.

Rencana penutupan tanggul dan pembangunan bendung tradisional dari batu, akan dilakukan dalam waktu dekat sebagai solusi sementara yang melibatkan berbagai pihak.

Di sisi lain, pemerintah provinsi juga telah memasukkan rehabilitasi Irigasi Balakka Sitongkon ke dalam program prioritas tahun anggaran 2026. Rencana ini mencakup perbaikan tanggul serta normalisasi Sungai Batang Taris untuk pemulihan fungsi irigasi secara menyeluruh.

Ketua Komisi Irigasi DI Balakka Sitongkon, Raja Syahnan Hasibuan, menilai langkah-langkah selama ini belum menyentuh akar persoalan.

"Harus ada perencanaan menyeluruh, bukan tambal sulam," tegasnya.

Meski begitu, semangat gotong royong warga justru dipuji sebagai cermin kolaborasi antarsektor. "Itu bentuk dukungan masyarakat. Kita akan terus kawal agar air bisa segera mengaliri sawah kembali,' ujar Suyetno.

Petani berharap pemerintah tidak tinggal diam. "Kami tak minta uang. Kami cuma butuh air," ujar seorang warga dengan nada lirih. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru