Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Kisah Pilu 4 Anak Bersaudara Terlantar di Tapteng

Rosianna Anugerah Hutabarat - Minggu, 13 Juli 2025 16:08 WIB
688 view
Kisah Pilu 4 Anak Bersaudara Terlantar di Tapteng
Foto: dok. ist
Kepala Desa Pagaran Honas, Heru Purwanto (kanan) membesuk keempat anak terlantar di Kecamatan Badiri, Tapteng, Sabtu (12/7/2025).
Tapteng(harianSIB.com)

Kisah memilukan empat anak yang terlantar dari Desa Pagaran Honas, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menjadi perhatian warga setempat.

Dian Parman Waruwu (8), Yaatild Waruwu (7), Sofia Setiawan Waruwu (4), dan Exilelita Waruwu (2) hidup terlantar setelah ditinggal kedua orangtuanya.

Ayah mereka, Hezisoke Waruwu, sedang menjalani hukuman di Lapas Sibolga akibat kasus KDRT. Sementara sang ibu, Aguslinar Zebua menghilang tanpa jejak selama enam bulan terakhir.

Baca Juga:

Aguslinar yang sebelumnya bekerja serabutan di Kota Sibolga dan sesekali pulang untuk memberikan kebutuhan makan anak-anaknya, namun kini tak dapat dihubungi.

Kondisi itu memaksa keempat anak tersebut keluar dari rumah kontrakan mereka pertengahan Juni 2025 karena tak mampu membayar sewa sebesar Rp 400.000 per tahun.

Saat ini, mereka diasuh oleh neneknya yang telah lanjut usia (lansia) dan menumpang di rumah yang terbuat dari papan milik warga setempat. Tidak banyak dapat dilakukan oleh perempuan renta tersebut selain mengasuh keempat cucunya.

"Sejak Januari kemarin ibunya tidak pernah datang lagi dan tak bisa dihubungi. Anak-anak ini kesulitan bahkan untuk makan sehari-hari, apalagi membayar kontrakan," kata Mendrofa, salah seorang warga Pagaran Honas kepada wartawan.

Baca Juga:

Kondisi memprihatinkan itu tak luput dari perhatian Kepala Desa Pagaran Honas, Herianto. Dia mengaku semaksimalnya membantu keluarga pra sejahtera tersebut.

"Pemerintah setempat telah memberikan bantuan berupa makanan, susu, dan perlengkapan sekolah agar Dian dan Yaatild, dua anak tertua dapat kembali bersekolah di kelas 2 sekolah dasar," ujarnya kepada harianSIB.com, Minggu (13/7/2025).

Heri menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan keempat anak tersebut.

"Neneknya kita berikan BLT yang berasal dari dana desa. Jika kehabisan beras, saya sudah instruksikan agar langsung datang ke rumah kepala dusun," ungkapnya.

Heri juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk masa depan keempat anak yatim piatu tersebut.

"Kita berharap bantuan dari pemerintah kabupaten untuk kelanjutan kehidupan anak-anak ini," harapnya. (**)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru