Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 19 Juli 2025

Titik Api di Dolok Tolong Belum Padam

Eduwart MT Sinaga - Jumat, 18 Juli 2025 19:19 WIB
365 view
Titik Api di Dolok Tolong Belum Padam
(Foto: harianSIB.com/Eduwart MT Sinaga)
Titik api di Dolok Tolong belum padam, Jumat (18/7/2025). Kepulan asap masih terlihat dari salah satu ikon Kabupaten Toba ini.
Toba(harianSIB.com)
Kepulan asap masih terus terlihat dari kawasan Dolok Tolong yang mencakup daerah Kecamatan Balige dan Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Jumat (18/7/2025).

Kepulan asap yang diakibatkan masih adanya spot api yang membakar kawasan ini belum sepenuhnya bisa diatasi petugas. Kondisi Dolok Tolong yang curam, menjadi salah satu menjadi kendala petugas memadamkan titik api.

Petugas masih terus melakukan berupaya daerah pegunungan yang merupakan salah satu ikon Toba, khususnya Kecamatan Balige dan Kecamatan Tampahan ini, tidak sepenuhnya terbakar.

Baca Juga:

Wakil Bupati Toba Audi Murphy O Sitorus (Foto: harianSIB.com/Eduwart MT Sinaga)

Baca Juga:

Pantauan di lokasi, mulai pagi hingga sore terlihat kepulan asap masih terlihat dari kawasan hutan Dolok Tolong. Bahkan, titik api sepertinya sudah menyebar ke puncak Dolok Tolong. Kondisi ini disebabkan kencangnya angin di daerah Toba dan cuaca ekstrem yang sudah terjadi hampir 2 bulan terakhir.

Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O Sitorus, yang ditanya wartawan di Balige usai melakukan rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balai Data Kantor Bupati Toba, mengatakan, Pemkab Toba akan menerbitkan surat edaran hingga ke tingkat desa agar masyarakat tidak membakar sampah ataupun lahan dengan sembarangan.

"Kita melihat sudah sering terjadi kebakaran dan ini cukup mempengaruhi keadaan alam kita. Petugas pemadam kebakaran, baik dari Pol PP maupun BPBD hampir 24 jam bekerja untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Toba ini," ungkapnya.

Upaya pemadaman api dinilai tidak lagi maksimal, mengingat banyaknya titik-titik api yang masih menyala hingga saat ini.

"Kalau ini berlangsung terus, kemungkinan akan ada titik jenuh atau ketidakmampuan kita mengatasi bencana ini. Oleh karenanya perlu ada upaya preventif kepada masyarakat supaya tidak terjadi kebakaran," katanya.

Penegasan surat edaran PemkabToba yang dikeluarkan tanggal 25 Juni 2025 lalu tentang antisipasi karhutla, kembali diserukan dengan tambahan larangan membuang puntung rokok dengan sembarangan.

"Kita sudah sepakat, sampai ke desa akan ada edaran mengulangi kembali untuk tidak melakukan pembakaran apakah itu sampah atau sebagainya secara sembarangan dan juga tidak membuang puntung rokok di daerah-daerah yang mungkin menyebabkan kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama, utamanya di lingkungan masing-masing.

"Kita akan benar-benar menerapkan sanksi kepada masyarakat yang terbukti melakukan pembakaran. Kita juga akan meminta saran penyidik Polri bagaimana tindakan yang tepat karena kita belum memiliki penyidik kehutanan di Kabupaten Toba, karena kehutanan merupakan tupoksi pemerintah provinsi. Mungkin KPH bisa melakukan penyidikan atas pelanggaran pembakaran lahan tersebut," katanya.

Terkait dengan cuaca ekstrem yang melanda daerah Toba beberapa waktu terakhir ini, Audi Murphy mengatakan, hal itu bukan hanya berdampak pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tapi juga menyasar gagal panen yang bisa berdampak pada krisis pangan.

"Kita sudah susun draft permohonan modifikasi cuaca. Untuk menghindari krisis pangan, kita juga minta Bulog agar penyerahan bantuan pangan beras bisa ditunda ke bulan November atau Desember. Karena kita kawatir dampak krisis pangan akibat kemarau ini dirasakan di bulan tersebut," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah akan berupaya mengintervensi sistem pola tanam, agar penanaman dapat dilakukan pada Januari-Februari, sehingga musim panen bisa dilakukan pada Juni-Juli dan terhindar dari kemarau ekstrem. (*)


Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru