Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 26 Juli 2025

Pemajuan Budaya di Sidikalang, Ahmad Z Ujung Angkat Kuliner Khas Pakpak

Edison P Malau - Sabtu, 26 Juli 2025 11:07 WIB
65 view
Pemajuan Budaya di Sidikalang, Ahmad Z Ujung Angkat Kuliner Khas Pakpak
Foto SNN/ Edison P. Malau
Sosialisasi : Ahmad Z Ujung, saat bersosialisasi makananan khas Pakpak, Kamis (24/7/2025) di SMAN 2 Sidikalang.
Sidikalang(harianSIB.com)

Ahmad Z Ujung dipercaya melaksanakan manfaat fasilitasi pemajuan kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II Sumatera Utara. Pelaksanaan dilakukan dengan pembuatan makanan khas Pkapak, Pelleng dan Ginaru Pote Kamis-Jumat (24-25/7/2025) di SMAN 2 Sidikalang.

Disampaikan Ahmad, kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan perkembangan budaya, sehingga warisan luhur dari dari kekayaan budaya bangsa diketahui dan dipahami oleh para siswa.

Baca Juga:

"Kita sangat berharapa, agar kegiatan-kegiatan serupa dalam hal ini budaya dapat berjalan dan berlanjut untuk generasi muda. Kegitan serupa seperti ini, bukan hanya satu sekolah saja," harapnya.

Pelleng, kata Ahmad, merupakan makanan khas Suku Pakpak yang menjadi simbol penyemangat dan keberanian. Sebagai salah satu suku di pulau Sumatera Utara, Suku Pakpak tersebar di beberapa kabupaten maupun kota di Sumatera Utara dan Aceh. Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Hambang Hasundutan, Tapanuli Tengah. Sedangkan di Aceh terdapat di Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.

Baca Juga:

"Sejarah dan makna pelleng, sebagai simbol semangat dan keberanian, upacara adat dan keluarga, doa dan harapan, serta kebersamaan. Selain itu, pelleng melambangkan doa dan harapan, agar seseorang diberikan rezeki, kesehatan, kesuksesan, serta kebahagiaan," urainya.

Suku Pakpak juga memiliki kuliner yang lezat dan unik, Ginaru Pote. Makanan yang dibuat dari sisa beras (menir) ini, tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya terdapat sejarah panjang hingga makanan ini menjadi salah satu makanan yang tetap eksis hingga saat ini tengah-tengah masyarakat Pakpak

Dahulu, apabila ibu-ibu di Pakpak menampi beras menir akan disisihkan dan disimpan. Menir merupakan ujung beras yang merupakan patahan dari beras-beras yang telah ditampi. Lalu, ketika musim panceklik atau saat keadaan ekonomi sedang buruk, menir yang disimpan tadi akan dimasak menjadi bubur. Umumnya, menir akan dimasak dengan beberapa bumbu rempah lainnya, itulah yang menjadi santapan dan diberia nama Ginaru.

"Semua ini kita lakasanakan dengan baik dengan harapan, seluruh generasi muda di Kabupaten Dairi bisa memahami serta melestarikan berabagai budaya setempat, terkhusus makanan khas Suku Pakpak. Terimakasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan dan SMAN 2 Sidikalang, serta kepada seluruh tim yang mendukung acara ini," imbuhnya.

Pantauan Jurnalis SNN di SMAN 2 Sidikalang, lebih kurang 60-an pelajar dengan tekun mengikuti jalannya kegiatan. Pada akhir sesi, seluruh pelajar mengikuti cara penyiapan bahan dan praktek pembuatan Pelleng dan Ginaru Pote. (**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru