Mobil Avanza Terbakar di SPBU Pasir Julu

Sisa Julu (harianSIB.com)

Sebuah mobil pibadi jenis Toyota Avanza terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.227.345 di Desa Pasir Julu, Kecamatan Sosa Julu, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Minggu (27/7/2025) sekira pukul 08.15 WIB. Insiden ini mengejutkan warga dan viral di media sosial.

Kebakaran terjadi di areal pengisian BBM dan menimbulkan kobaran api besar serta kepulan asap hitam tebal yang tampak membumbung tinggi. Sejumlah warga yang berada di lokasi sempat panik dan menjauh dari titik api, sementara sebagian lainnya merekam kejadian dengan ponsel.

Habibi, Manajer SPBU Pasir Julu, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar, kejadiannya pagi tadi," tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga:

• Cafe Bikin Bising, Warga Lapor ke 110, Polisi Datang ke Lokasi
• Diduga Bunuh Istri, Oknum TNI Ditangkap di Kualanamu

Menurut keterangan warga, mobil yang terbakar adalah kendaraan yang kerap digunakan untuk aktivitas langsir, pengisian berulang dalam jumlah besar, diduga untuk dijual kembali. "Itu mobil milik warga Desa Bulusonik. Saya sering lihat dia isi BBM di sini. SPBU ini milik Pak Raja Amin Hasibuan, ayah dari Bupati Palas Putra Mahkota Alam Hasibuan," ujar salah satu warga.

Kasatpol PP dan Damkar Palas Agus Saleh Putra Daulay SH MM menjelaskan bahwa dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting listrik akibat pengisian bahan bakar saat mesin kendaraan masih dalam kondisi menyala. "Mobil langsung terbakar saat sedang isi BBM, mesinnya belum dimatikan. Itu sangat berbahaya," tegasnya.

Baca Juga:

• Balai POM Tanjungbalai dan Pemkab Padang Lawas Utara Perkuat Sinergi Pengawasan Produk Konsumsi
• Tragedi Gacoan: Ketika Lantunan Musik Berujung Pidana bagi Pemilik Gerai

Setelah api berhasil dipadamkan, mobil tampak hangus total hanya menyisakan rangka. Sejumlah warga dan petugas masih berjaga di lokasi, sementara suasana SPBU sempat ditutup sementara.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait identitas pengemudi maupun langkah hukum terhadap potensi penyalahgunaan BBM subsidi. Namun peristiwa ini kembali membuka ruang bagi masyarakat untuk mendesak penertiban serius atas praktik distribusi BBM di daerah(*).