Penrad Siagian Desak Bupati Karo Bentuk Sistem EWS "Sikat" Habis Judi dan Narkoba, Bupati Nyatakan Mendukung

Medan(harianSIB.com)

Anggota Komite I DPD RI, Pdt Penrad Siagian STh MSi mendesak Bupati Karo Antonius Ginting dan unsur Forkopimda segera membentuk sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) untuk "menyikat" habis praktik judi dan peredaran narkoba maupun kejahatan lainnya yang semakin "mengganas" di Kabupaten Karo.

Hal ini disampaikan Penrad Siagian kepada wartawan, Kamis (31/7/2025) dari Kabupaten Karo seusai bertemu dengan Bupati Karo Antonius Ginting, Wakil Bupati Komando Tarigan, jajaran pejabat Pemkab Karo dan unsur Forkopimda Karo.

Baca Juga:

• Polsek Munte Bubarkan Tawuran Pelajar, Amankan Sajam dan Botol Bensin
• Pemain Judol Tak Masuk Daftar Penerima Bantuan Pangan

Dalam rapat yang berlangsung intens tersebut, Penrad menyoroti berbagai tantangan sosial yang menghambat pembangunan daerah, termasuk masifnya penyalahgunaan narkotika dan praktik judi yang mengakar di tengah masyarakat.

Ditambahkan Penrad, ketika terjadi kegagalan sosial, seperti maraknya narkoba dan judi, yang patut dipersalahkan bukan masyarakat, tetapi negara dan aparatur pemerintah dan hambatan-hambatan struktural yang ada di dalamnya, sebab masyarakat punya hak untuk hidup sehat, layak, sejahtera, tanpa narkoba dan judi.

Baca Juga:

• Polrestabes Medan GSN di Kelambir V, Seorang Pengedar Sabu Diringkus
• GKN di Gang Cumi-Cumi Siantar, 2 Pengedar Narkoba Diciduk

Menurut Penrad, akar masalah di Karo saat ini, salah satunya maraknya narkoba dan judi yang menurutnya bukan lagi isu bayangan, tetapi sudah menjadi realitas riil di lapangan.

"Kenapa mandek pemberantasannya? Karena ada pengkhianat di situ. Kita semua tahu ada penghianat. Kalau saya terjemahkan tadi, penghianat yang disebut Polres Karo itu seperti backing dan segala macamnya," lanjut Penrad seraya menyoroti lemahnya sistem perlindungan saksi sebagai penyebab utama masyarakat enggan melapor atau bersaksi.

Oleh karena itu, senator Dapil Sumut ini menawarkan satu langkah konkret, yaitu membentuk sistem peringatan dini melalui skema EWS yang melibatkan seluruh unsur Forkopimda, untuk memberantas narkoba dan judi. Dirinya siap memfasilitasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kodam I/BB dan Polda Sumut.

Bupati Dukung

Menanggapi hal itu, Bupati Karo Antonius Ginting menyampaikan apresiasi atas inisiatif Penrad dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan narkoba dan judi di Karo, karena masalah ini telah menjadi ancaman yang menggerogoti sendi-sendi sosial, khususnya generasi muda yang merupakan tulang punggung masa depan bangsa.

Antonius berharap, melalui kerja sama dengan DPD RI dan unsur pemerintah pusat, Pemkab Karo bisa segera menemukan solusi konkret agar generasi muda tidak semakin tenggelam dalam lingkaran narkoba dan judi.

Sementara, Kajari Karo Darwis Burhansyah dalam forum tersebut memaparkan bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2025, institusinya telah menerima 83 perkara narkotika dan menyelesaikan 44 di antaranya. Sementara itu, perkara judi online yang ditangani baru satu kasus.

Waka Polres Karo Kompol Zulham memberikan pandangan tegas terhadap persoalan narkoba, bahwa penyembuhan pecandu tak hanya bisa dilakukan secara medis, tetapi juga memerlukan pendekatan dari sisi agama, keluarga dan lingkungan sosial.

Di penghujung acara, Penrad menutup pertemuan dengan komitmen akan segera menindaklanjuti pembentukan tim lintas sektor dalam rangka realisasi EWS dan langkah ini harus dimiliki dan dijalankan bersama, bukan hanya oleh satu lembaga.

"Jadi saya mau salah satu rekomendasi dan saya akan fasilitasi sekaligus meminta utusan dari BNN, Kodim, Polres Karo dan instansi terkait lainnya. Kita akan bangun sebuah mekanisme EWS menjadi sebuah payung, sebuah mekanisme gerakan melawan narkoba dan judi di Tanah Karo ini," ujarnya.(*).