
ODGJ Tikam Leher dan Perutnya Akhirnya Tewas di Rumah Sakit
Medan(harianSIB.com)Seorang pria yang mengalami gangguan jiwa, yang menikam perutnya serta menggorok lehernya di Jalan Garuda/Simpang Rajaw
Gronded atau yang lazim dipahami tidak diperbolehkan berlayar mengarungi Samudra Hindia demi keselamatan penumpang dan barang.
Hal itu diduga disebabkan adanya beberapa temuan fasilitas atau standar berlayar tidak dimiliki kapal roro tersebut sesuai dengan Surat Edaran Direktur Perkapalan dan Kepelautan Nomor SE-DK 2 Tahun 2025 tentang Uji Kelaiklautan Kapal Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan dipantai barat Sumatera utara.
Baca Juga:
Baca Juga:
Uji kelaikan kapal juga merujuk pada Instruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 1M 3 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Keselamatan dan Keamanan Pelayaran pada Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan dan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/69/8/DJPL-16 tanggal 2 September 2016 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal (Ramp Check) secara terus menerus pada seluruh kapal.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun harianSIB.com, sesuai hasil pengecekan dilakukan Ditjen Perhubungan Laut RI, Kamis (30/8/2025), terhadap seluruh kapal roro atau penyeberangan yang beroperasi melayani route Sibolga- Gunung Sitoli Nias dan sebaliknya ditemukan berbagai fasilitas standar keselamatan kurang memadai.
Pada KMP Jatra II yang dibangun pada tahun 1980 di Jepang dengan panjang 90,79m x 15,6m yang baru di resmikan bulan lalu tersebut diduga ditemukan sejumlah kendala seperti peralatan navigasi, alat keselamatan dan alat pencegahan kebakaran yang juga tidak berfungsi dengan baik, serta masalah pada pintu kedap air dan beberapa item lainnya.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan peristiwa naas seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu terkait dengan tenggelamnya KMP Tunu Pratama dan terbakarnya KMP Barcelona V agar jangan sampai terulang kembali.
Dikonfirmasi hal tersebut di atas, Wakil Kepala KSOP Pelindo Sibolga Nahran Harahap ketika dikonfirmasi jurnalis harianSIB.com membenarkan hal tersebut.
Dia menyampaikan, ditundanya keberangkatan Kapal Jatra II dikarenakan adanya pembenahan yang perlu dilakukan pihak ASDP.
"Ya, kemarin telah dilakukan RAMP CHECK terhadap kapal Jatra II rute Sibolga-Gunung Sitoli oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," katanya, di Kantornya, Senin (4/8/2025).
Namun, dia meminta agar untuk informasi lebih detail, wartawan berkoordinasi dengan pihak ASDP.
Manager ASDP Danau Toba, Juliansyah tidak menampik terkait digroundednya Kapal Jatra II rute Sibolga-Gunung Sitoli demi keselamatan penumpang kapal. Dia mengatakan, pihaknya juga sedang berupaya untuk memperbaiki dan memenuhi standar kelaikan kapal yang telah ditetapkan Dirjen Perhubungan Laut.
"Kita sedang melakukan perawatan dan peningkatan fasilitas untuk keselamatan penumpang kapal apalagi mengingat kejadian KM Barcelona. Mungkin estimasinya dalam satu minggu" ucapnya via seluler. (**)
Medan(harianSIB.com)Seorang pria yang mengalami gangguan jiwa, yang menikam perutnya serta menggorok lehernya di Jalan Garuda/Simpang Rajaw
Tanjungbalai(harianSIB.com)Untuk pertama kali, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Polres Tanjungbalai menyalurkan program Makan Bergizi
Medan(harianSIB.com)Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan Sri Suriani Purnamawati SSi Apt MKes menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit m
Tapteng(harianSIB.com)Tim Opsnal Sat Narkoba berhasil menangkap seorang terduga pengedar narkoba jenis sabusabu di sebuah kedai tuak di Des
Medan(harianSIB.com)Seorang personel Sat Lantas Polrestatabes Medan diduga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap pengendara sepeda motor