
Prajurit TNI Takziah ke Rumah Warga di Lokasi TMMD yang Meninggal Dunia
Kutacane (harianSIB.com)Anggota Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke125 Kodim 0108/Agara menunjukkan rasa empat
"Dampak kekeringan ini dirasakan hampir merata di sejumlah kecamatan sentra pertanian, khususnya daerah penghasil tanaman jagung dan palawija lainnya, seperti di Kecamatan Tigabinanga, Mardinding, Laubaleng, Kecamatan Barusjahe, Tigapanah, Merek dan lainnya," ujar Salmon kepada wartawan, Selasa (5/8/2025), melalui telepon dari Karo.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, seharusnya para petani sudah melakukan penanaman jagung dan tanaman palawija lainnya pada bulan Juni dan Juli 2025. Namun, akibat musim kemarau yang datang lebih cepat dan berkepanjangan, aktivitas tanam terpaksa ditunda para petani.
Baca Juga:
Ditambahkannya, kemarau panjang ini tidak hanya menunda masa tanam, tetapi juga mengancam keberlangsungan ketahanan pangan di daerah yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Sumut tersebut. Banyak petani mengeluh karena sudah mengeluarkan biaya untuk mengolah lahan, namun belum bisa menanam apa pun.
Berdasarkan hasil pantauan Salmon di lapangan menunjukkan, sepanjang jalan dari Kota Kabanjahe menuju Kecamatan Tigabinanga hingga Laubaleng, tampak ribuan hektare areal pertanian yang masih kosong dan belum ditanami. Lahan-lahan tersebut sudah dibersihkan dan siap tanam, namun para petani masih menunggu turunnya hujan sebagai sumber air utama untuk pertanian.
Baca Juga:
"Para petani sudah mentraktor lahannya dan menyiapkannya sejak akhir Mei lalu. Mereka berharap hujan segera turun agar proses tanam bisa segera dilakukan. Setiap hari mereka hanya bisa memantau langit dengan cemas, tapi hujan tak turun juga," ungkap Salmon menirukan keluhan para petani.
Lebih lanjut, Salmon meminta agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian Sumut dan instansi terkait, segera mengambil langkah antisipatif. Salah satunya dengan menyiapkan bantuan bibit ulang dan pupuk saat musim hujan tiba, serta mempertimbangkan solusi jangka panjang seperti pembangunan embung atau sumur bor di wilayah rawan kekeringan.
"Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi masyarakat Karo. Jika ini terus dibiarkan, bukan hanya petani yang merugi, tetapi juga akan berpengaruh pada pasokan pangan dan ekonomi daerah," tegasnya.
Mantan anggota DPRD Karo ini juga berharap pemerintah provinsi dan pusat segera turun tangan membantu para petani, baik dalam bentuk bantuan darurat maupun program pemulihan pertanian pasca-kemarau. Tanpa intervensi yang cepat, dikhawatirkan akan terjadi penurunan produksi pangan secara drastis tahun ini.
Menurut Salmon, hingga saat ini sebagian besar wilayah Kabupaten Karo masih mengalami cuaca panas dan kering, dengan intensitas hujan yang sangat rendah bahkan nyaris tidak ada. Para petani pun hanya bisa berharap pada kemurahan alam agar hujan segera membasahi "Bumi Turang".(*)
Kutacane (harianSIB.com)Anggota Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke125 Kodim 0108/Agara menunjukkan rasa empat
Medan (harianSIB.com)Kinerja ekonomi nasional pada kuartal II2025 menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan pertumbuhan mencapai 5,12 (
Medan (harianSIB.com)Identitas seorang pria yang tikam perut dan gorok lehernya di Jalan Garuda/Simpang Rajawali Perumnas Mandala, Kecamatan
Tanjungbalai (harianSIB.com)Dinilai mengangkangi UndangUndang Pers nomor 40 tahun 1999, wartawan dan aktivis Kota Tanjungbalai melakukan ak
Tanjungbalai(harianSIB.com)Satuan Narkoba Polres Tanjungbalai berhasil menghentikan peredaran narkoba dengan meringkus 2 orang tersangka k