Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 17 Agustus 2025

Guru SMAN 3 Sibolga Diduga Nistakan Agama Lewat TikTok, Menolak Minta Maaf dan Siap Hadapi Konsekuensi

Rosianna Anugerah Hutabarat - Kamis, 14 Agustus 2025 15:17 WIB
2.698 view
Guru SMAN 3 Sibolga Diduga Nistakan Agama Lewat TikTok, Menolak Minta Maaf dan Siap Hadapi Konsekuensi
Foto: ist
Tangkapan layar live streaming Tiktok FT yang diduga menistakan agama.
Sibolga(harianSIB.com)

Seorang guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMAN 3 Sibolga, berinisial FT, dilaporkan ke Polres Sibolga atas dugaan penistaan agama. Kasus ini mencuat setelah konten siaran langsungnya di platform media sosial TikTok menuai kecaman luas dari berbagai elemen masyarakat di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

FT diduga telah menyampaikan pernyataan yang merendahkan keyakinan umat Kristen dalam siaran langsungnya. Akibatnya, rekaman konten tersebut menyebar cepat dan memicu reaksi keras dari berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas), organisasi kepemudaan (OKP), hingga organisasi kewartawanan dari beragam latar belakang agama.

Baca Juga:

Gelombang protes tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari internal sekolah. Para alumni SMAN 3 Sibolga secara tegas menolak FT untuk kembali melakukan kegiatan belajar mengajar. Mereka menilai tindakan FT tidak mencerminkan etika seorang pendidik dan sebagai ASN. Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa FT dapat menanamkan pemahaman yang bertentangan dengan ideologi Pancasila kepada para siswa.

Menanggapi situasi yang memanas, pihak Cabang Dinas Pendidikan (Cabdis) Sibolga telah mengambil langkah. Kepala Bidang SMA Cabdis Sibolga, H Tarihoran, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar pertemuan khusus dengan dewan guru dan menghadirkan FT untuk dimintai keterangan.

Baca Juga:

Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah menyarankan agar FT menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik, khususnya kepada umat Kristen yang merasa tersinggung oleh pernyataannya. Namun, saran tersebut ditolak mentah-mentah oleh FT.

"Dia (FT) menolak saran tersebut dan sebaliknya merasa benar dengan pemikiran juga perbuatannya," ujar Tarihoran saat diwawancarai di Sibolga, Rabu (13/8/2025).


Lebih lanjut, Tarihoran menyatakan bahwa FT bahkan siap menerima segala konsekuensi hukum dan sosial atas perbuatannya, yang ia anggap sebagai suatu kebenaran. Tarihoran juga mengindikasikan adanya pengaruh komunitas tertentu pada diri FT.

"Dia itu sudah masuk komunitas Apologet, sepertinya sudah lama. Makanya saya selidiki apa yang terjadi dengan dia. Dengan omongan saya saja, dia tidak peduli, jadi kita tindaklah," tegasnya.

Sikap FT yang menolak untuk meminta maaf juga dibenarkan oleh Kepala SMAN 3 Sibolga, Idawati Siregar. "FT hanya memberikan klarifikasi, dia tidak bersedia memohon maaf," katanya singkat.

Kasus ini kini telah memasuki ranah hukum setelah dilaporkan secara resmi ke Polres Sibolga. Publik menantikan langkah lebih lanjut dari pihak kepolisian dan dinas pendidikan terkait status FT sebagai guru dan ASN.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru