IRT Penduduk Karo Alami Kematian Janin Dalam Kandungan Dibantu Bupati Deliserdang

Hamparanperak(harianSIB.com)
Seorang ibu rumah tangga (IRT), Juliana yang saat ini tinggal di Desa Sei Baharu, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang mengucapkan terimakasih kepada Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan. Sebab Kartu Tanda Penduduk (KTP) Juliana di Kabupaten Karo namun dapat dibantu gratis biaya perobatan oleh Bupati Deliserdang.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Bupati Deliserdang yang membantu administrasi dan pengobatan saya yang alami kematian janin dalam kandungan," ucap Juliana dalam video yang diterima Jurnalis SIB News Network di Hamparanperak, Kamis (14/8/2025).

Tidak lupa juga ia mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Sei Baharu, Kepala Puskesmas Hamparanperak, dr Dina dan perangkat lainnya yang telah turut membantu dalam penyelesaian administrasi dalam perobatan.

Baca Juga:

• UHC Bakal Jadi Hadiah Kemerdekaan bagi Masyarakat Deliserdang
• Pemkab Deliserdang Ajak Perusahaan Jalin Kemitraan Strategis

"Terimakasih sekali lagi saya ucapkan walau KTP saya Kabupaten Karo tapi dapat dibantu Kepala Desa Sei Baharu dan Kapus Hamparanperak serta yang lain," terang Juliana.

Sementara dr Diana saat dikonfirmasi membenarkan IRT tersebut ber-KTP Kabupaten Karo. Namun ia sudah 3 tahun tinggal di Desa Sei Baharu.

Baca Juga:

• Program UHC: Cukup Bawa KTP, Warga Batubara Bisa Berobat Gratis
• Ihwan Ritonga Minta Gubernur Berikan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pelayan Rumah Ibadah di Sumut

"Pernah datang ke Puskesmas, kita periksa janin bayi ke 5 kalau tidak salah. Jadi saat USG sudah tidak ada janin alias sudah mati," terang dr Dina.

Tidak mau tinggal begitu saja, dr Dina menyarankan periksa ke dokter kandungan di RSUD H Amri Tambunan. Dengan komunikasi ke RSUD H Amri Tambunan dokter kandungan sedang padat.

"Selanjutnya saya kordinasi dengan Direktur RSUD Pancurbatu untuk rujukan. Namun timbul masalah (soal biaya) karena tidak ada BPJS Kesehatan dan tidak KTP Deliserdang," terang dr Diana.

Dikhawatirkan, lanjut dr Diana, bila dilakukan tindakan operasi siapa yang menanggung biaya. Mau dibantu program PAS PULA tidak bisa karena belum 6 bulan beridentitas Deliserdang.

Dicoba dengan UHC (Universal Health Coverage) atau Cakupan Kesehatan Semesta di Kabupaten Karo, ternyata pasien belum UHC. Semua upaya dicoba membantu pasien mentok alias membal.

"Sesuai perintah Pak Bupati Deliserdang, tidak boleh pasien yang datang ditolak," tutur dr Dina.

Saat penangan di RSUD Pancurbatu metode penanganan yang dilakukan pemasangan balon dan induksi.

"Dalam penanganan keluar janin sendiri. Jadi anggaran penanganan saling membantu, mulai Direktur RSUD Pancurbatu, dr Herlina Sembiring dan Kepala Desa Sei Baharu serta yang lain saling membantu dalam pembiayaan tersebut," tandas dr Dina.(**)