Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 17 Agustus 2025

Tidak Terima Anaknya Sony Maharaja Siswa SMAN 1 Matauli Jadi Korban Bully, Ericson Akan Tempuh Langkah Hukum

Ir Parluhutan Simarmata - Sabtu, 16 Agustus 2025 17:44 WIB
414 view
Tidak Terima Anaknya Sony Maharaja Siswa SMAN 1 Matauli Jadi Korban Bully, Ericson Akan Tempuh Langkah Hukum
Foto : Dok
Sony Maharaja, siswa SMAN 1 Matauli (tengah), korban bully didampingi orangtua dan pengacara Ranto Sibarani bersama rekan di Medan, Sabtu (16/8/2025).
Medan(harianSIB.com)

Kasus bullying yang menimpa Sony Maharaja, siswa yang diduga menjadi korban persekusi dan kekerasan oleh sekelompok siswa yang disebut-sebut "Genk Nenek" di SMAN 1 Matauli Pandan, terus mendapat perhatian serius.

Ayah korban, Ericson Maharaja, dengan tegas menyatakan akan menempuh segala langkah hukum untuk melindungi anaknya.

Baca Juga:

Dalam konferensi pers yang digelar di Medan, Sabtu (16/8/2025), Ericson Maharaja didampingi istrinya, Herta Marpaung, serta pengacara Ranto Sibarani dan beberapa sahabat dekat termasuk Galbred Simatupang, Rina Simanjuntak, dan Poltak Simanjuntak.

"Saya siap menempuh semua langkah yang diperlukan guna melindungi hak, keamanan dan pemulihan anak saya. Selain memastikan pelaku yang katanya Genk Nenek dihukum, dipecat dan juga pihak sekolah yang lengah dalam mengawasi keamanan siswa," tegas Ericson dengan nada emosional.

Baca Juga:

Proses Hukum Berlanjut

Ayah korban mengungkapkan bahwa penyidik Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Ericson berharap pihak kepolisian dapat bekerja secara profesional dan adil dalam menangani kasus ini.

"Saya berharap Polres Tapteng bisa bekerja profesional, adil dan berani bertindak sebab kasus kekerasan terhadap anak saya bukan yang pertama terjadi," tambah Ericson, menyiratkan adanya pola kekerasan yang berulang.

Selain menempuh jalur hukum litigasi, keluarga korban juga berencana mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap SMAN 1 Matauli Pandan.

Langkah ini diambil setelah munculnya berbagai informasi dari netizen di media sosial yang mengungkap kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di sekolah tersebut.

"Dari komen-komen netizen di medsos terkait pemberitaan anak kami Sony, banyak yang menginformasikan kasus-kasus lama yang terjadi di sekolah itu. Ini perlu dirunut ulang," ungkap Herta Marpaung, ibu korban, yang ikut menekankan pentingnya investigasi komprehensif.

Perlindungan Anak dari Bullying

Kasus ini kembali menyoroti pentingnya perlindungan anak dari tindakan bullying di lingkungan sekolah. Keluarga Maharaja berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada lagi siswa yang mengalami perlakuan serupa dan menuntut pertanggungjawaban dari semua pihak yang terlibat, termasuk institusi pendidikan yang dianggap lalai dalam menjaga keamanan siswanya.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, sementara masyarakat dan aktivis perlindungan anak terus mengikuti perkembangannya dengan harapan keadilan dapat ditegakkan untuk korban dan keluarganya.(*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru