Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 September 2025

30 Hektare Hutan Tanduk Benua Simalungun Terbakar

Jheslin M Girsang - Minggu, 07 September 2025 16:44 WIB
157 view
30 Hektare Hutan Tanduk Benua Simalungun Terbakar
Foto : Dok/BPBD
TERBAKAR : Kawasan hutan Sipiso-piso di Nagori Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun, terbakar, Minggu (7/09/2025).
Simalungun(harianSIB.com)


Kawasan hutan Sipiso-piso atau lazim disebut Tanduk Benua Register 15/SM di daerah Nagori (Dssa) Sinar Naga Mariah, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun terbakar, Sabtu (6/09/2025).

Baca Juga:

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Resman Saragih mengatakan, kebakaran tersebut masih berlangsung hingga Minggu siang 7 September 2025. Sementara mobil pemadam kebakaran (damkar) sangat sulit menjangkau titik api.

"Untuk perkembangan api saat ini masih menyala dan mengarah ke arah Dusun Hoppoan Nagori Sinar Naga Mariah. Lahan yang terbakar berada pada posisi kemiringan 60 derajat dan jarak lahan yang terbakar ke pemukiman warga lebih kurang 3 kilometer," ungkap Resman.

Baca Juga:

Lokasi kebakaran, katanya, sangat sulit terjangkau oleh armada mobil damkar karena topografinya curam dan tanjakan. Armada terpaksa tinggal di bawah bukit. Sedangkan, alat pemadam pompa gendong belum tersedia.

Untuk sementara, tindakan BPBD, yaitu dengan melakukan pemadaman api di sekitar jalan menuju kawasan wisata dengan cara manual bersama perangkat desa, masyarakat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Menurut Resman, kobaran api sudah melalap kurang lebih 30 hektare kawasan hutan Sipiso-piso. Namun, belum sampai ke wilayah pemukiman penduduk dan perladangan.

Penyebab kebakaran diduga akibat pembakaran lahan oleh warga dan kondisi kemarau yang berkepanjangan.

Untuk mengantisipasi meluasnya titik api, BPBD memaksimallkan penggunaan damkar yang memiliki selang pompa air sepanjang 200 meter.

Sebagaimana diketahui, kebakaran tersebut mulai terjadi, Sabtu (6/09/2025), sekitar pukul 09.00 WIB. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Menurut masyarakat, kebakaran itu merupakan peristiwa musiman saat kemarau melanda daerah itu.

"Kebakaran hutan ini sudah lumrah terjadi ketika musim kemarau. Tidak bisa dipastikan, apakah hutan itu sengaja dibakar atau tidak. Tapi yang pasti, hutan itu selalu terbakar saat musim kemarau," kata seorang warga sekitar H Girsang.

Api masih berkobar di kawasan itu, karena hembusan angin kencang disertai terik matahari yang cukup menyengat. Hal itu membuat kepulan asap membumbung tinggi ke udara. Diperkirakan, puluhan hektar kawasan itu sudah hangus terbakar.

Akibat kebakaran itu, kawasan hutan itu yang merupakan salah satu panunjang panorama Danau Toba tidak hijau lagi, sudah terlihat hitam membuat daerah itu ternoda. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru