Parapat (SIB)- Puskopdit (Pusat Koperasi Kredit) Bekatigade Sumut siap membantu pemerintah dalam mengentaskan praktik rentenir berkedok koperasi yang saat ini telah mencoreng nama gerakan koperasi di Indonesia khususnya di Sumut.
Hal itu disampaikan Ketua Puskopdit Bekatigade Sumatera Utara Drs PM Sitanggang didampingi Drs MT Situmorang (Ketua Panitia) kepada SIB, Jumat (25/4) di sela–sela kegiatan lokakarya dan RAT TB (Rapat Anggota Tahunan–Tahun Buku) 2014 yang diselenggarakan Puskodit Bekatigade Sumut di Convention Hall Danau Toba Cottage Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon–Simalungun.
Dikatakan, upaya yang dilakukan Puskopdit Bekatigade Sumut yaitu dengan mendorong para pengurus atau pengawas serta management Kopdit (koperasi kredit)/CU (credit union) di masing–masing wilayah kerja untuk membuat dan membentuk gerakan yang menyentuh langsung dengan anggota. Salah satunya, dengan membentuk pelayanan lingkungan Kopdit kepada anggota, sehingga para anggota merasa terbantu dan termotivasi. Sebab, anggota merupakan sarana penting dan efektif dalam memajukan Kopdit. Dengan begitu, masyarakat marginal atau ekonomi menengah ke bawah merasa tertarik untuk bergabung menjadi anggota Kopdit.
Ia mengungkapkan, dalam praktiknya di lapangan, rentenir berkedok koperasi di masyarakat biasanya ditandai dengan bunga antara 10–20 persen dari jumlah pinjaman, padahal menurut ketentuan yang berlaku nilai suku bunga koperasi tidak boleh melebihi bunga bank, sebab pada prinsipnya koperasi adalah badan usaha yang membantu menggerakkan perekonomian masyarakat terutama masyarakat ekonomi lemah sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat lebih baik. Selain itu, sambung dia, biasanya koperasi yang dijadikan sebagai kedok rentenir itu adalah koperasi-koperasi yang izinnya dari luar kota Sumatera Utara. Di samping itu pula koperasi semacam ini meminjamkan uang kepada anggota koperasi di luar anggotanya.
Terkait adanya bantuan bergilir dari pemerintah, ia menghimbau agar pengawas atau pengurus dan management Kopdit tidak menerimanya. Sebab, bantuan itu dinilai akan menjadi bom waktu bagi anggota. “Seperti baru–baru ini di Kota Siantar, ada 3 Kopdit yang bukan anggota Puskopdet Bekatigade Sumut mendapat dana hibah dari pemerintah,†katanya tanpa menyebut nama CU itu dengan alasan tidak ingat.
Terpisah, Ketua Panitia Lokakarya dan RAT TB 2014 Drs MT Situmorang yang sekaligus Wakil Ketua Puskopdit Bekatigade Sumut mengatakan, kegiatan yang diikuti 57 Kopdit/CU peserta se-Sumut yang mengangkat thema ‘Pembenahan Internal Menuju Kopdit yang Berkualitas’ diselenggarakan selama 4 hari dimulai Kamis (23/4) hingga Minggu 26 April 2015 mendatang. Kegiatan diawali Lokakarya pada Kamis hingga Jumat malam, secara resmi dibuka Ketua Puskopdit Bekatigade Sumut Drs PM Sitanggang. Sedangkan RAT TB 2014 akan dimulai Sabtu hingga Minggu direncanakan dibuka Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Sumut.
(C12/d)