Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Setelah Jebol Dihantam Banjir Lahar Dingin, Irigasi Payung Batu Karang Kembali Berfungsi

- Senin, 27 April 2015 13:42 WIB
292 view
Setelah Jebol Dihantam Banjir Lahar Dingin, Irigasi Payung Batu Karang Kembali Berfungsi
T Karo (SIB)- Setelah irigasi terbesar yang mengairi persawahan lumbung padi Payung dan Batukarang Kecamatan Payung beberapa kali jebol diterjang banjir lahar dingin, kini irigasi yang bersumber dari Sungai Lou Borus tersebut kembali berfungsi. Irigasi simpang ke Desa Gurukinayan yang jebol, Selasa (14/4) yang lalu, sejak Kamis (23/4) sore telah berfungsi.

Ratusan hektare persawahan berisi padi berusia sekitar 2 bulan dan lainnya baru ditanam, diharapkan tidak mengalami kegagalan panen dengan telah berfungsinya irigasi tersebut. Masyarakat diharapkan secara bekerjasama dapat bergantian mengontrol sepanjang benteng irigasi dari Desa Payung sampai ke jembatan simpang Desa Gurukinayan yang diperkirakan sepanjang 2 km.

Demikian dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kadis PUD Karo Paten Purba dan stafnya, Mitcon Purba serta camat Payung, Tony Sembiring kepada SIB, Minggu (26/4) di sela-sela memantau kondisi sekitar kaki gunung Sinabung.

“Penanganan hulu irigasi yang jebol akibat banjir lahar dingin sifatnya sementara dengan menurunkan alat berat eskavator selama 4 hari. Sedangkan perbaikan secara utuh akan kita harapkan peran dari Balai PSDA Kementerian PU yang memang menangani bidang sumber daya air. Sedangkan pengorekan endapan di saluran irigasi sampai ke hilir diharapkan nanti peran serta masyarakat dan pihak PUD Karo dengan sistem gotong royong sebagai wujud kearifan lokal dan budaya bangsa kita selama ini,” tambah bupati.

Harus dikorek

Bagaimanapun perbaikan bagian hulu irigasi Gurukinayan menuju Payung dan Batukarang dilakukan, benteng irigasi jebol selalu mengancam bila pengorekan di saluran irigasi tidak pernah dilakukan. Endapan pasir dan lumpur diperkirakan sudah mencapai 50 cm di sepanjang 2 km saluran irigasi. Akibatnya, air irigasi meluap sampai ke permukaan benteng. Dampaknya, benteng irigasi kerap terjadi yang diawali longsor akibat luapan air yang tidak lancar mengalir ke hilir.

“Biar saluran irigasi lancar dan tidak mengancam para petani di Kecamatan Payung, pengorekan lumpur dan pasir serta pembersihan saluran irigasi dari semak-belukar juga mendesak dilakukan. Jangan hanya dibersihkan atau dikorek bagian hulu irigasi, sedangkan di bagian hilir tidak diperhatikan,” tambah Robert Tarigan warga Kabanjahe asal Desa Batukarang menghimbau. (BR2/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru