Tapteng (SIB)- Plt Bupati Tapteng H Sukran Tanjung, meninjau dimulainya pekerjaan pembangunan jalan jalur Rampah-Poriaha berbiaya Rp. 107 milliar bersumber dari bantuan dunia sebesar 70 persen dan APBN sebesar 30 persen, Jumat (4/9) di Poriaha Kecamatan Tapian Nauli.
Amatan di lapangan, pekerjaan proyek Rampah - Poriaha yang akan memotong jalur Sibolga- Batu Lubang-Tarutung tersebut masih tersendat, karena warga pemilik tanah masih berkutat masalah ganti rugi lahan. Sementara pihak kontraktor bersikukuh, bahwa tidak ada item di kontrak menyangkut biaya pembebasan lahan (ganti rugi).
“Saya berharap proyek ini segera selesai, untuk memperpendek jalur darat Tapanuli Tengah- Tapanuli Utara. Tentu warga sekitar proyek harus mendukung, maka paling tidak pada penghujung tahun 2016 sudah dapat dilalui. Saya yakin, pengembangan pembangunan kawasan akan semakin cepat jika jalan ini dibuka,â€kata Sukran, saat mengadakan pertemuan dengan warga ( pemilik tanah yang bersentuhan dengan proyek), Satker PPK 12 BPJN Sumut dan kontraktor di base-camp proyek di Poriaha.
Warga menyampaikan keluhanya kepada bupati, terutama masalah ganti rugi tanah. Sukran berpesan agar warga mendukung proyek tersebut untuk kemajuan daerah dan menghimbau pihak Satker PPK 12 dan kontraktor benar-benar melakukan pendekatan dengan warga di jalur tersebut. “ Sebelum bekerja, mestinya harus dilakukan komunikasi, agar tidak terjadi kesalapahaman,â€katanya.
Terkait rentetan sejumlah proyek strategis di wilayahnya, Sukran menyebutkan, Kementerian PU RI telah menyiapkan dana untuk membangun jembatan di kawasan Batu Lubang. â€Proyek Kawasan Batu Lubang akan segera jalan, jembatan akan di bangun di sana, sementara Batu Lubang tidak akan di ganggu (terlestari) sebagai bahagian sejarah dan akan menjadi ikon wisata. â€Maka jalur Rampah - Poriaha harus jalan dulu, baru Batu Lubang,†katanya.
(E06/c)