Pematangsiantar (SIB)- Indonesia adalah negara yang besar dan majemuk yang terdiri atas berbagai suku, adat istiadat, budaya, bahasa daerah dan agama. Tanpa komitmen pengimplementasian Pancasila dalam tatanan masyarakat, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah dan tidak terukur. Untuk itulah nilai-nilai Pancasila diharapkan semakin ditanamkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa haruslah mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi ini. Secara nyata nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme sudah mulai memudar di dalam kawula muda. Untuk itu, P4 GBHN akan tetap diusulkan kepada badan pengkajian MPR RI agar digalakkan kembali.
Hal tersebut diungkapkan anggota Badan Pengkajian MPR-RI/Anggota Komisi III Pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan Fraksi PDI-Perjuangan DR Junimart Girsang SH MBA MH, pada acara penyerapan aspirasi masyarakat di Fakultas Hukum Universitas Simalungun, akhir pekan lalu. Acara itu dihadiri Rektor USI Prof Dr Marihot Manullang, Ketua Yayasan USI Drs Salmon Sinaga, Wakil Rektor I, II dan III, Pasu Malau SH MH, Marlan MSi, Dra Corry Purba MSI, Dekan Fakultas Hukum Humala Sitinjak, para dekan, mahasiswa dan undangan lainnya.
Acara dikemas berupa seminar dengan tema Implementasi Pancasila, UUD NRI 1945 dan Sistem ketatanegaraan Indonesia. Junimart Girsang sebagai salah satu narasumber didampingi Wakil Rektor USI Pasu Malau, dengan moderator Jasebel Girsang salah satu dosen di Fakultas Hukum USI.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan landasan bagi Bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan atau cita-cita luhurnya. Dalam hal ini Pancasila dijadikan juga sebagai landasan sekaligus sumber hukum di Indonesia. Sebagai sumber hukum, maka Pancasila merupakan pijakan yang melandasi segala peraturan dan kebijakan yang dibuat penyelenggara Negara.
Dalam paparannya Pasu Malau mengkritisi sistem ketatanegaraan Indonesia, antara parlementer atau presidensial. Perlu pemahaman dan batasan yang jelas dalam menerapkan sistem pemerintahan Indonesia. Diharapkan pemurnian sistem presidensial dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Di akhir acara Junimart Girsang menyerahkan plakat kepada rektor serta rektor memberikan “hiou pamotting†kepada Junimart Girsang yang diakhiri dengan foto bersama.
(C03/d)